Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPO Jumbo Amman Mineral (AMMN), Bisnis Sekuritas Makin Moncer?

Kehadiran IPO jumbo di pasar saham Indonesia menjadi tantangan tersendiri bagi sekuritas.
amman mineral amnt ammn
amman mineral amnt ammn

Bisnis.com, JAKARTA — Grup Medco, PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) menjadwalkan untuk mencatatkan saham perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia pada Jumat (7/7/2023). Listing AMMN menambah daftar deretan initial public offering (IPO) jumbo pada 2023.

IPO AMMN akan menjadi nilai terbesar sejak awal tahun. Dalam IPO ini, AMMN melepas 6,32 miliar saham pada harga pelaksanaan Rp1.695 per saham. Alhasil, jumlah seluruh nilai IPO Amman Mineral mencapai Rp10,72 triliun.

Nilai itu lebih tinggi dari tiga IPO jumbo yang lebih dulu melantai di BEI pada tahun ini. Tiga emiten baru dengan nilai IPO terbesar sepanjang tahun berjalan 2023 ialah PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) Rp9,99 triliun, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) Rp9,06 triliun, dan PT Merdeka Battery Minerals Tbk. (MBMA) Rp8,74 triliun.

Direktur Utama BRI Danareksa Sekuritas Laksono Widodo mengemukakan kehadiran IPO jumbo di pasar saham Indonesia menjadi tantangan tersendiri bagi sekuritas dalam mengawal transaksi tersebut.

“Namun nama besar calon emiten dan nilai jumbo menjadi pride tersendiri bagi perusahaan sekuritas,” kata Laksono belum lama ini kepada Bisnis.

Laksono menambahkan bahwa sekuritas pun tidak bisa berjalan sendiri. Aksi menggandeng sekuritas lain sebagai joint leader underwriter (JLU) juga diperlukan.

“Sekuritas yang memiliki basis investor tersendiri juga dapat membantu terselenggaranya IPO tersebut. Basis investor ritel dan institusi masih akan menyokong potensi IPO ke  depan,” katanya.

Adapun Laksono mengemukakan bahwa potensi transaksi di paruh kedua 2023 masih cukup besar, seiring dengan datangnya momentum Pemilihan Umum 2024. Pesta Demokrasi dia sebut berpengaruh pada aliran dana yang cukup besar sehingga berdampak pada kinerja perekonomian.

“Prospek ini akan membuat investor juga dapat melihat peluang investasi yang baik yang didukung pula data fundamental Indonesia yang relatif cukup stabil dibandingkan dengan negara di lain. Kebijakan moneter juga terjaga baik oleh regulator untuk menjaga iklim investasi dari investor,” kata Laksono.

Sebelumnya Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Iman Rachman mengatakan sejauh ini otoritas bursa tengah memproses pengajuan IPO dengan potensi nilai emisi di atas US$700 juta. Meskipun tidak memperinci calon-calon emiten yang akan melantai, dia meyakini kehadiran perusahaan-perusahaan ini bakal menambah pilihan investasi bagi investor.

“Hari ini sudah ada 3 perusahaan yang proceed dengan potensi penggalangan dana di atas US$700 juta atau di atas Rp9 triliun dan itu sangat besar. Jadi akan ada IPO jumbo yang akan menjadi katalis peningkatan perdagangan,” kata Iman saat berbicara tentang outlook semester II/2023, Rabu (28/6/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper