Bisnis.com, JAKARTA — PT Menn Teknologi Indonesia Tbk. (MENN) belum berencana membagikan dividen usai melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Selain itu, MENN mengawali perdagangan perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan terkoreksi 8,97 persen atau menuju auto rejection bawah (ARB).
Direktur Utama MENN Michael Halim Mulyanto mengatakan perseroan masih akan melihat situasi mengenai pembagian dividen. MENN masih akan melihat kinerja tahun buku 2024 sehingga kemungkinan dividen baru bisa dibagikan pada 2025.
“Kita masih melihatnya di tutup buku Desember 2024. Jadi, baru kita akan bagi dividen di 2025,” ujar Michael usai seremonial pencatatan saham di gedung BEI, Selasa (18/4/2023).
Adapun dia mengatakan belum ada arahan mengenai rasio pembagian dividen dari laba bersih. MENN akan melakukan pembahasan ulang secara manajemen dengan komite terkait.
Meski demikian, dia menegaskan MENN selalu mencatatkan laba sejak berdiri pada 2014. Dia juga menyebut MENN tidak pernah membakar uang layaknya mayoritas perusahaan start up pada umumnya.
“Kita lihat tuh kalo start up itu kan burning money. Cuma sejak awal berdiri kita [perusahaan] teknologi, tetapi tidak pernah burning money,” tuturnya.
Baca Juga
Lebih lanjut, dia mengatakan MENN selalu melihat proyek berdasarkan potensial pada laba atau bottom line. Selain itu, dia menyebut pangsa pasar logistik dan penjualan truk akan bertumbuh.
Menurutnya, MENN memprediksi dapat mencetak pertumbuhan laba hingga 200 persen pada 2023. Adapun MENN disebut mampu mencetak laba bersih sebesar Rp1,04 miliar sepanjang 2022.
Sementara dari pendapatan MENN mencatatkan pendapatan sebesar Rp5,81 miliar sepanjang 2022. Michael menyebut pendapatan atau top line dari MENN juga diprediksi dapat tumbuh dua kali lipat.
“Kami yakin secara bottom line bisa tumbuh lebih dari 200 persen,” tuturnya.
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang teknologi digital penyedia solusi informasi berbasis Internet of Things (IoT) untuk pengembangan transportasi dan logistik MENN berencana melakukan ekspansi dengan berinvestasi pada kawasan industri.
Rencananya MENN akan melakukan ekspansi ke Surabaya, Medan dan kemungkinan di Jawa Tengah. Dia menyebut MENN juga sudah melakukan penjajakan dengan beberapa partner potensial.
MENN berencana mengembangkan service point menjadi sebuah cabang untuk di Medan. Beberapa rencana pengembangan yang akan dilakukan adalah live ke CCTV trucking hingga masuk ke smart city sebagai platform IoT.
Dia mengklaim MENN telah melayani IoT untuk sekitar 5.000 trucking di seluruh Indonesia. Ekspansi ke luar negeri juga sedang diincar dengan Filipina dan Malaysia menjadi pasar yang potensial.
“Kita akan kembangkan dulu domestik pada 2023. Baru kita akan ekspansi di negara lain pada 2024,” jelasnya.