Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PTPP Targetkan Divestasi Rp1,4 Triliun Rampung Tahun Ini

Divestasi PTPP terdiri dari pelepasan saham senilai Rp450 miliar dan aset anak usaha dengan nilai hampir Rp1 triliun.
Aktivitas konstruksi di proyek jalan tol Semarang-Demak, proyek jalan tol yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh PT PP (Persero) Tbk./Instagram @tol_semarang_demak
Aktivitas konstruksi di proyek jalan tol Semarang-Demak, proyek jalan tol yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh PT PP (Persero) Tbk./Instagram @tol_semarang_demak

Bisnis.com, JAKARTA — PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) akan melakukan divestasi senilai Rp1,4 triliun yang ditargetkan rampung pada 2023. Divestasi tersebut terdiri dari pelepasan saham senilai Rp450 miliar dan aset anak usaha dengan nilai hampir Rp1 triliun.

Direktur PTPP Agus Purbianto mengatakan divestasi aset merupakan bagian dari program asset recycling dalam rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB). Divestasi dapat berupa pelepasan saham maupun objek atau aset yang dimiliki oleh PTPP.

“Pelepasan aset memang ini sebagian dari program yang sudah kita rencanakan di RKAB. Jadi asset recycling,” ujar Agus dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (12/4/2023).

Dalam pelepasan saham tersebut dilakukan pada beberapa anak usaha maupun usaha cucu. Beberapa anak usaha yang sudah direncanakan untuk dilepas adalah Krakatau Urban Valley, fasilitas Bandar Udara Komodo Labuan Bajo, PT Sinergi Investasi Properti (SIP), dan PT Odira Energy Karang Agung.

“Itu yang menjadi prioritas target kita untuk bisa kita divestasi,” tuturnya.

Sementara untuk pelepasan aset akan dilakukan pada anak usaha khususnya pada PT PP Properti Tbk. (PPRO) berupa lahan atau landbank dan juga unit-unit apartemen yang merupakan kegiatan usaha. Selain itu, PPRO juga berencana melepas aset retail dan pusat perbelanjaan.

Kemudian untuk PT PP Presisi Tbk. (PPRE) akan dilakukan divestasi terkait dengan aset-aset yang membutuhkan peremajaan. Salah satunya adalah excavator dump trucks untuk pengerjaan proyek.

Selain itu, PPRE akan lebih banyak melepas aset terkait dengan alat perancah. Adapun beberapa aset sudah dalam proses penawaran dan juga sudah ada yang selesai.

“Aset-aset yang memang untuk ke depan ini sudah bisnis tersebut tidak geluti lagi. Jadi bisnis tersebut memang kita divestasi supaya kita lebih fokus ke bisnis yang memang kaitannya dengan peralatan-peralatan untuk pekerjaan dan di tambang,” jelasnya.

Secara terpisah, Direktur PTPP Sinur Linda Gustina Manurung mengatakan terdapat sekitar Rp450 miliar aset terafiliasi yang akan dilepas oleh perseroan. Sementara dari anak usaha terdapat hampir Rp1 triliun.

Divestasi pada aset terafiliasi merupakan kepemilikan saham PTPP yang bersifat minoritas. PTPP bertujuan untuk melakukan streamlining atau perampingan portofolio melalui divestasi tersebut.

Beberapa saham maupun aset yang akan dilepas tersebut sedang dalam proses non disclosure agreement (NDA). Sementara beberapa diantaranya juga sedang dilakukan penawaran baik ke pihak BUMN lain maupun swasta.

“Kami lebih ke arah lebih efisien saja secara organisasi karena memang tagline strengthening core dan streamlining portfolio. Jadi resource lebih banyak kuatkan di core yaitu konstruksi,” ujar Linda usai konferensi pers.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper