Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler Hari Ini: Dividen Indo Tambangraya (ITMG) dan Rugi Blibli (BELI) Rp5,5 T

Dividen Indo Tambangraya dan rugi Blibli menjadi topik terpopuler di Kanal Market Bisnis.com.
Indo Tambangraya Megah (ITMG) akan membayarkan dividen final ke pemegang saham pada 18 April 2023 senilai Rp6.416 per saham dengan total Rp7,27 triliun.
Indo Tambangraya Megah (ITMG) akan membayarkan dividen final ke pemegang saham pada 18 April 2023 senilai Rp6.416 per saham dengan total Rp7,27 triliun.

Bisnis.com, JAKARTA - Para investor pasar modal mencermati RUPS Indo Tambangraya Megah (ITMG) yang dilaksanakan pada Kamis (30/3/2023).

Dalam RUPS tersebut, ITMG menyetujui untuk membagikan dividen final Rp6.416 per saham untuk tahun buku 2022. Berita mengenai RUPS dan dividen Indo Tambangraya pun menjadi berita terpopuler di Kanal Market Bisnis.com.

Selain itu, pembaca kanal ini juga banyak tertarik dengan kinerja PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli yang mencatatkan rugi bersih hingga Rp5,50 triliun usai IPO.

Berikut daftar selengkapnya 5 berita terpopuler di Kanal Market Bisnis.com:

1. RUPS Indo Tambangraya (ITMG) Sahkan Dividen Rp6.416 per Saham

PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) menyetujui untuk membagikan dividen final senilai Rp6.416 per saham untuk tahun buku 2022 ke para pemegang sahamnya dalam Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Kamis (30/3/2023).

Dengan besaran dividen tersebut, yield dividen ITMG adalah sebesar 15,7 persen, dengan dividen payout ratio sebesar 65 persen.

Perhitungan dividen 65 persen dari total laba US$1,2 miliar adalah US$774 juta. Sebesar US$299,5 juta atau setara dengan Rp4.128 per saham telah didistribusikan pada 22 November 2022 sebagai dividen interim.

2. Usai IPO, Blibli Milik Grup Djarum Rugi Rp5,5 Triliun, Ini Sebabnya!

Entitas Grup Djarum PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli mencatatkan peningkatan rugi bersih hingga Rp5,50 triliun usai IPO. Jumlah itu melesat 65,16 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu di posisi Rp3,33 triliun.

Dengan begitu jumlah rugi per saham yang diatribusikan pun ikut meningkat dari Rp51 menjadi Rp53. Bila menilik dari hasil laporan keuangan entitas grup Djarum itu sejatinya terdapat peningkatan top line hingga mencapai 72,42 persen. Pasalnya pendapatan Blibli terkerek dari posisi Rp8,85 triliun pada tahun lalu menjadi Rp15,26 triliun.

3. Bayang-bayang Risiko Harita Nickel (NCKL) di Industri Nikel dan Baterai EV

Sudah beberapa tahun belakangan ini, listrik di bagian utara Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, menyala 24 jam. Kawasan itu dikenal dekat dengan kompleks pemrosesan nikel milik PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel.

Setrum yang menyalakan mesin-mesin pelindian asam bertekanan tinggi (high pressure acid leaching/HPAL) milik Harita di kompleks itu, juga mengalir ke rumah-rumah warga di sekitarnya.

Dari Jakarta, Harita Nickel dikabarkan berhasil meraup dana penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) sebesar Rp10 triliun. Nama besar Crazy Rich Lim Hariyanto Wijaya Sarwono, pemilik Grup Harita, membuktikan tuahnya.

4. Indo Tambangraya (ITMG) RUPS Hari Ini, Dividen Bakal Lebih Tinggi?

Emiten tambang PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada hari ini, Kamis (30/3/2023). Salah satu agenda yaitu penetapan penggunaan laba bersih untuk dividen.

Ada empat mata acara RUPST ITMG, salah satunya ialah penetapan penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku 2022. Manajemen ITMG sebelumnya memberikan kisi-kisi akan kembali membagikan dividen tahunan pada pada akhir Maret ini.

5. BUMI Siapkan Akuisisi Tambang Baru dan Diversifikasi Non-Batu Bara

Emiten batu bara PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) mempertimbangkan untuk melakukan akuisisi tambang dan diversifikasi ke bisnis non-batu bara.

Direktur BUMI Andrew C. Beckham mengatakan pihaknya selalu melihat kemungkinan untuk melakukan akuisisi tambang baru.

BUMI merupakan produsen batu bara terbesar di Indonesia dengan kapasitas produksi 80 juta-90 jutaan ton per tahun melalui anak usahanya, PT Arutmin Indonesia dan PT Kaltim Prima Coal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper