Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rapor Kinerja GOTO, BUKA & BELI Semester I/2025: Siapa Paling Unggul?

Tiga emiten rintisan digital yaitu GOTO, BUKA dan BELI mencatatkan perbaikan kinerja keuangannya pada semester I/2025. Mana yang paling moncer?
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Ringkasan Berita
  • GOTO berhasil mengurangi rugi bersihnya menjadi Rp742 miliar pada semester I/2025, dengan pendapatan naik 10,62% menjadi Rp8,55 triliun.
  • BUKA mencatat laba bersih Rp464,4 miliar, berbalik dari rugi bersih tahun lalu, dengan pendapatan naik 27,95% menjadi Rp3,08 triliun.
  • BELI mengalami peningkatan pendapatan 22,2% menjadi Rp9,5 triliun, namun masih mencatat rugi bersih Rp1,25 triliun pada semester I/2025.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA – Tiga emiten rintisan digital yaitu PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli, PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) dan PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mencatatkan kinerja keuangan yang beragam pada semester I/2025.

Emiten teknologi GOTO misalnya mencatatkan penyusutan rugi bersih menjadi Rp742 miliar di semester I/2025, dari sebelumnya sebesar Rp2,84 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penyusutan rugi bersih ini disebabkan kinerja pendapatan yang mengalami kenaikan. Emiten teknologi itu tercatat mencetak pendapatan bersih menjadi Rp8,55 triliun sepanjang semester I/2025, naik 10,62% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp7,73 triliun.

Pendapatan ini diperoleh dari jasa pengiriman seperti GoFood sebesar Rp2,75 triliun, imbalan jasa sebesar Rp2,74 triliun, pinjaman senilai Rp1,64 triliun, imbalan jasa e-commerce dari Tokopedia sebesar Rp416,3 miliar, imbalan iklan senilai Rp236,12 miliar, dan lain-lain senilai Rp769,8 miliar. Pos biaya dan beban GOTO juga susut hingga 3% di enam bulan pertama 2025.

Berdasarkan laporan keuangannya, GOTO mencatatkan biaya dan beban senilai Rp8,7 triliun di semester I/2025. Biaya dan beban ini turun 7,76% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp9,4 triliun.

GOTO membukukan rugi usaha sebesar Rp172 miliar pada semester I/2025, turun dari Rp1,7 triliun secara tahunan. Adapun secara kuartalan, GOTO untuk pertama kalinya mampu mencetak laba usaha sebesar Rp21 miliar pada kuartal II/2025 ini. Hal ini berbanding terbalik dari rugi usaha sebesar Rp172 miliar pada kuartal II/2024.

Alhasil, rugi bersih GOTO tercatat susut menjadi Rp742 miliar pada semester I/2025, susut 74% dari sebelumnya rugi bersih sebesar Rp2,84 triliun secara tahunan. GOTO juga mencatatkan peningkatan EBITDA yang disesuaikan sebesar Rp820 miliar semester I/2025.

Sementara itu, PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) membukukan laba bersih Rp464,4 miliar hingga 30 Juni 2025, berbalik dari rugi bersih Rp751,9 miliar pada periode sama tahun lalu.

Pendapatan BUKA mencapai Rp3,08 triliun, naik 27,95% yoy dari Rp2,41 triliun. Pendapatan ini diperoleh dari pendapatan gaming sebesar Rp2,46 triliun, online to offline sebesar Rp439 miliar, ritel sebesar Rp160 miliar, dan pendapatan investasi senilai Rp25,2 miliar.

BUKA membukukan laba usaha sebesar Rp58,1 miliar, meningkat dibandingkan rugi usaha yang sebesar Rp1,2 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan keuangan dan perolehan laba investasi membuat BUKA mampu mencetak laba bersih semester I/2025.

Perseroan juga mencatatkan kas dan setara kas senilai Rp17,16 triliun, meningkat dari Rp9,44 triliun, total aset Rp24,07 triliun, liabilitas Rp717 miliar, dan total ekuitas Rp23,3 triliun.

Adapun PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli membukukan pendapatan Rp9,5 triliun sampai akhir Juni 2025, naik 22,2% dari sebelumnya sebesar Rp7,8 triliun pada paruh pertama 2024. Pendapatan Blibli dikontribusikan dari ritel online Rp4,2 triliun, toko fisik Rp3,4 triliun, dan institusi Rp3,4 triliun.

Sepanjang paruh pertama 2025, BELI tercatat memberikan diskon dan promosi langsung sebesar Rp1,7 triliun, naik dari Rp807 miliar pada periode sama tahun 2024.

Beban pokok pendapatan emiten Grup Djarum itu juga tercatat meningkat 24,06% menjadi Rp7,82 triliun pada semester I/2025, dari sebelumnya Rp6,3 triliun secara tahunan. BELI tercatat mencetak laba bruto sebesar Rp1,77 triliun sepanjang semester I/2025, naik 14,65% yoy dari Rp1,54 triliun, namun perseroan masih membukukan rugi bersih Rp1,25 triliun, meningkat 4,47% dari Rp1,19 triliun. Sampai akhir Juni 2025, total aset BELI senilai Rp17,3 triliun, liabilitas Rp7,68 triliun, dan total ekuitas Rp9,7 triliun.

Di tengah kinerja keuangan yang beragam ini, harga saham GOTO dan BELI melemah sepanjang tahun berjalan. Harga saham GOTO turun 9,86% ytd di level Rp64 per lembar, saham BELI juga melemah 15,56% ytd ke level Rp380 per lembar. Sementara saham BUKA tercatat menguat 39,20% ytd ke level Rp174 per lembar.

Tabel Kinerja GOTO, BUKA & BELI semester I/2025:

Emiten Pendapatan (Rp T) Pendapatan YoY (%) Laba/Rugi Bersih (Rp Miliar) EBITDA Disesuaikan (Rp T)
GOTO 8,55 +10,62 -742 0,820
BUKA 3,08 +27,95 464 -
BELI 9,5 +22,2 -1.250 -

_______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro