Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUMI Siapkan Akuisisi Tambang Baru dan Diversifikasi Non-Batu Bara

PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) mempertimbangkan untuk melakukan akuisisi tambang dan diversifikasi ke bisnis non-batu bara.
PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) mempertimbangkan untuk melakukan akuisisi tambang dan diversifikasi ke bisnis non-batu bara. /bumiresources.com
PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) mempertimbangkan untuk melakukan akuisisi tambang dan diversifikasi ke bisnis non-batu bara. /bumiresources.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten batu bara PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) mempertimbangkan untuk melakukan akuisisi tambang dan diversifikasi ke bisnis non-batu bara. 

Direktur BUMI Andrew C Beckham mengatakan pihaknya selalu melihat kemungkinan untuk melakukan akuisisi tambang baru. BUMI merupakan produsen batu bara terbesar di Indonesia dengan kapasitas produksi 80 juta-90 jutaan ton per tahun melalui anak usahanya, PT Arutmin Indonesia dan PT Kaltim Prima Coal.

"Kami memiliki cukup banyak hal untuk dilakukan saat ini. Dan sebenarnya, jika ada peluang, kami akan selalu melihatnya," kata Beckham, Kamis (30/3/2023). 

Sementara itu, Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava mengatakan ambisi BUMI ke depan sejalan dengan hilirisasi dan diversifikasi batu bara. Menurutnya, BUMI akan melihat lagi apa yang bisa dilakukan di bidang energi bersih.

"Kami mencoba untuk melihat, apa yang bisa kami lakukan melalui proyek-proyek dalam bidang diversifikasi hybrid batu bara atau non-batu bara," tutur Dileep. 

Adapun Dileep memastikan BUMI saat ini memiliki kas yang cukup untuk diinvestasikan dalam proyek diversifikasi batu bara. 

Sebagai informasi, BUMI mencetak total penjualan US$1,83 miliar atau setara Rp27,6 triliun (kurs Jisdor Rp15.088 per dolar AS) sepanjang 2022.

Penjualan BUMI ini melesat 81,52 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$1 miliar.

Meningkatnya penjualan BUMI ini didorong oleh penjualan batu bara sebesar US$1,81 miliar hingga akhir 2022. Penjualan batu bara mendominasi total penjualan BUMI.

Sementara itu, penjualan emas BUMI ke pihak ketiga mencapai US$10,1 juta, dan jasa sebesar US$1,5 juta.

BUMI tercatat mencetak laba bruto senilai US$370,6 juta, naik 83,73 persen secara tahunan dari US$201,7 juta.

Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk BUMI pun melesat 212,63 persen hingga akhir 2022. BUMI tercatat mencetak laba bersih senilai US$525,27 juta atau setara Rp7,92 triliun pada 2022, dibandingkan dengan 2021 yang sebesar US$168 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper