Bisnis.com, BADUNG — FLOQ, platform aset kripto digital, optimistis mampu mendapatkan 3 juta pengguna terdaftar hingga akhir 2025.
Founder FLOQ, Yudhono Rawis mengatakan industri aset kripto di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan signifikan. Berdasarkan data dari OJK, jumlah pelanggan aset kripto di Indonesia telah menembus lebih dari 15 juta pengguna per Juni 2025.
FLOQ, lanjutnya, mampu meraih hampir 1 juta pengguna terdaftar hanya dalam waktu kurang dari 3 bulan sejak peluncurannya pada 30 Mei 2025.
"Kami optimistis akhir tahun ini bisa mencapai 3 juta user," kata Yudhono dalam Media Gathering FLOQ Circle, Rabu (20/8/2025).
Dia menuturkan capaian tersebut diperoleh usai FLOQ mengandalkan produk yang mudah diakses dan memenuhi kebutuhan dari pengguna baru dengan mengutamakan prinsip aksesibilitas, keamanan, dan edukasi.
Fokus FLOQ adalah memastikan kebutuhan pengguna, serta koordinasi yang rapi dalam memastikan pengembangan produk berlangsung cepat sehingga aktivasi pengguna bertumbuh eksponensial dalam satu kuartal.
Baca Juga
Yudhono mengatakan FLOQ melayani pengguna yang belum terbiasa dengan aktivitas trading tinggi. Kemudahan yang diberikan kepada pengguna pemula tersebut adalah dengan menawarkan trading kripto mulai dari Rp1.000 saja.
Selain itu, lanjutnya, FLOQ hadir bukan hanya untuk membangun platform, tetapi untuk membangun kepercayaan dan literasi digital yang akan membawa lebih banyak orang Indonesia memasuki era Web3.
Kendati demikian, Yudhono menyebut investasi aset kripto memiliki tantangan di Indonesia. Sebagian besar masyarakat yang belum mengenal kripto khawatir uang investasinya bakal mudah lenyap.
Dia mengakui dulu ada stigma bahwa produk keuangan yang tidak diatur dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan, maka termasuk kategori yang berbahaya atau memiliki risiko tinggi.
Faktanya, aset kripto yang sebelumnya di bawah pengaturan dan pengawasan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dialihkan ke OJK dan Bank Indonesia sejak 10 Januari 2025.
FLOQ, sebagai platform yang berizin dan diawasi OJK, memiliki standar yang tinggi seperti yang diterapkan terhadap perbankan baik dari sisi keamanan data hingga perlindungan nasabah.
"Kami meluncurkan bisnis pada saat standar dan regulasinya jelas. Kepercayaan masyarakat seharusnya bisa lebih bagus saat ini," ujarnya.