Bisnis.com, JAKARTA - Anak usaha PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI), yakni PT Supra Boga Lestari Tbk. (RANC) mencatat rugi sebesar Rp83,68 miliar sepanjang kinerja 2022, berbalik dari posisi laba bersih Rp8,46 miliar pada 2021.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022, yang dikutip Bisnis pada Kamis (30/3/2023), emiten bersandi RANC ini mencatatkan rugi bersih Rp83,68 miliar pada 2022, dengan pendapatan bersih yang hanya naik tipis 0,34 persen menjadi Rp2,89 triliun pada 2022 dari Rp2,88 triliun pada 2021.
Kenaikan pendapatan dibarengi kenaikan berbagai beban. Adapun, beban pokok pendapatan naik 1,8 persen menjadi Rp2,24 triliun dari Rp2,2 triliun.
Paling tinggi, beban penjualan RANC melonjak 12,63 persen dari hanya Rp459,57 miliar pada 2021 menjadi Rp517,05 miliar pada 2022. Selain itu, beban keuangan RANC juga melonjak dari Rp30,93 miliar menjadi Rp40,62 miliar. Walhasil, RANC mencatatkan rugi sebelum pajak penghasilan sebesar Rp86,03 miliar pada 2022 dari posisi laba Rp8,5 miliar pada 2021.
Jika dirinci, beban penjualan yang membengkak yakni pada pos gaji dan tunjangan, penyusutan aset hak guna, penyusutan biaya listrik, air dan gas, biaya sewa, serta biaya iklan dan promosi.
Lebih lanjut, RANC mencatatkan penyusutan 11,85 persen jumlah aset dari Rp1,51 triliun menjadi Rp1,35 triliun pada 2022. Hal ini terjadi karena menyusutnya aset tidak lancar dari Rp941,13 miliar menjadi Rp834,62 miliar. Pos aset tetap, aset hak-guna, serta aset tak berwujud mengalami kemerosotan.
Baca Juga
Sementara itu, posisi liabilitas RANC turut merosot 7,2 persen menjadi Rp928 miliar pada 2022 dari Rp1 triliun pada akhir 2021. Penurunan lantaran jumlah liabilitas sewa jangka panjang merosot drastis dari Rp328,11 miliar menjadi hanya Rp268,42 miliar dan utang usaha pihak ketiga jangka pendek turun dari Rp471,51 miliar menjadi Rp422,77 miliar.
RANC mencatatkan kas dan setara kas akhir tahun 2022 sebesar Rp101,83 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan akhir 2021 yang sebesar Rp125,28 miliar.