Bisnis.com, JAKARTA – Calon emiten PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk. (GTRA) kelebihan permintaan atau oversubscribed ketika di fase pooling initial public offering (IPO).
Emiten logistik itu mengalami oversubscribed hingga 243,43 kali dari porsi penjatahan terpusat atau pooling. Direktur Utama Grahaprima Suksesmandiri Ronny Senjaya menyatakan terdapat antusiasme investor selama periode penawaran umum saham GTRA yang berlangsung pada 21-28 Maret 2023.
"Terdapat kelebihan permintaan atau oversubscribed pada saham GTRA hingga 243,43 kali tersebut, menunjukkan bahwa investor sangat antusias untuk memiliki saham GrahaTrans," ujarnya dalam keterangan resmi GTRA, Rabu (29/3/2023).
Menurutnya selama masa IPO GTRA menawarkan saham kepada publik sebanyak 378,87 juta lembar bernilai nominal Rp100 per saham. Jumlah saham dalam penawaran umum tersebut setara dengan 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.
Adapun dengan penetapan harga saham sebesar Rp150 per lembar, maka GTRA bisa menggalang dana segar mencapai Rp56,83 miliar.
Ronny menambahkan ketika masa book building pada 27 Februari-6 Maret 2023 investor telah menunjukkan minat yang tinggi. Hal itu membuat PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi Efek menetapkan harga IPO di batas atas kisaran harga book building Rp100-Rp150 per saham.
Baca Juga
"Aksi korporasi ini menjadi tonggak sejarah penting bagi kami untuk meneruskan tren pertumbuhan bisnis di industri jasa logistik," jelasnya.
Lebih lanjut Ronny menyampaikan dana IPO senilai Rp36,8 miliar atau sebesar 64,8 persen akan dimanfaatkan sebagai anggaran belanja modal (capex) berupa pembelian 38 unit truk untuk memenuhi permintaan tambahan support unit dari pelanggan.
Sementara itu, sebesar 35,2 persen dari dana IPO akan digunakan untuk modal kerja GTRA yang terkait dengan penambahan unit kendaraan di 2023, termasuk tidak terbatas untuk biaya pengiriman, servis, membeli ban mobil, gaji karyawan hingga membeli GPS.