Bisnis.com, JAKARTA – Calon emiten transportasi dan logistik, PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk. (GTRA) menetapkan harga IPO sebesar Rp150 per saham yang merupakan batas atas harga pada saat bookbuilding.
Emiten yang akan menggunakan kode GTRA ini menawarkan saham sebanyak 378.875.000 saham baru dengan nilai nominal Rp100 setiap saham atau sebanyak 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham.
Alhasil, GTRA akan meraup dana segar dari penyelenggaraan IPO sebesar Rp56,83 miliar.
Sebanyak 64,8 persen dari dana hasil IPO yaitu Rp36,82 miliar akan digunakan untuk belanja modal (capital expenditure/Capex) pembelian 38 unit truk.
Sisanya sebanyak 35,20 persen digunakan untuk modal kerja perseroan namun tidak terbatas untuk biaya pengiriman, servis, membeli ban mobil, gaji karyawan, membeli GPS, pembayaran angsuran, dan sebagainya.
Pada penyelenggaraan IPO ini, GTRA menunjuk UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Baca Juga
Adapun jadwal penawaran dan pencatatan saham adalah sebagai berikut:
- Tanggal Efektif: 17 Maret 2023
- Masa Penawaran Umum: 21 – 28 Maret 2023
- Tanggal Penjatahan: 28 Maret 2023
- Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik: 29 Maret 2023
- Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia: 30 Maret 2023
Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan pada prospektus, per Agustus 2022, pendapatan tercatat sebesar Rp136,81 miliar. Angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 42,10 persen dibandingkan dengan Pendapatan pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2021 sebesar Rp96,28 miliar.
Peningkatan ini terutama disebabkan oleh bertambahnya jumlah armada yang dimiliki, pada Agustus 2021 jumlah kendaraan truk sebanyak 547 unit sedangkan di Agustus 2022 jumlah kendaraan truk sebanyak 821 unit sehingga pendapatan pada 2022 meningkat.
Penambahan jumlah armada dilakukan seiring dengan peningkatan permintaan/order yang diterima.
Sementara itu untuk kebijakan pembagian dividen, GTRA akan mulai membagikan dengan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024 dan seterusnya.
GTRA akan membagikan dividen tunai secara kas sebanyak-banyaknya 20 persen dari laba bersih perseroan dengan mengacu pada UUPT serta RUPST.
Sebagai informasi, GTRA saat ini memiliki kegiatan usaha utama yang bergerak dalam bidang angkutan bermotor untuk barang umum.