Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Calon Emiten Grahaprima (GTRA) Melaju IPO, Bagaimana Prospeknya?

Calon emiten PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk. (GTRA) optimistis mampu mempertahankan tren pertumbuhan kinerja pasca melakukan IPO.
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Calon emiten PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk. (GTRA) optimistis mampu mempertahankan tren pertumbuhan kinerja pasca melakukan IPO.

Dalam keterangan resminya, Jumat (10/4/2023), Direktur Utama Grahaprima Suksesmandiri, Ronny Senjaya sampai dengan 30 November 2022 mampu mencetak pertumbuhan laba bersih mencapai 42,11 persen menjadi Rp13,6 miliar dibanding capaian per 30 November 2021 senilai Rp9,57 miliar.

Menurutnya peningkatan laba bersih tersebut terkatrol oleh jumlah pendapatan bersih GTRA yang naik 40,72 persen dibanding per 30 November 2021 senilai Rp138,8 miliar.

Seiring dengan kenaikan jumlah pendapatan bersih GTRA, selama sebelas bulan pada 2022 jumlah beban langsung perseroan tercatat sebesar Rp107,75 miliar atau lebih tinggi dibanding periode yang sama di 2021 senilai Rp75,27 miliar.

Menurutnya torehan kinerja positif GTRA selama sebelas bulan pada 2022 mencerminkan konsistensi perseroan dalam menjaga tren pertumbuhan kinerja keuangan dari tahun-tahun sebelumnya.

Adapun pada periode yang berakhir 31 Desember 2021, GTRA juga mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 15,75 persen menjadi Rp7,79 miliar dari Rp6,73 miliar per 31 Desember 2020.

Di sisi lain, perseroan telah menetapkan kebijakan pembagian dividen tunai secara kas sebanyak-banyaknya 20 persen dari laba bersih dan akan dimulai sejak tahun buku yang berakhir 31 Desember 2024 dan seterusnya.

Pada pelaksanaan IPO GTRA, calon emiten yang akan melantai di BEI pada 30 Maret 2023 ini melepas saham ke publik sebanyak-banyaknya 378.875.000 lembar bernilai nominal Rp100 per saham atau setara dengan 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.

Dengan harga penawaran awal berkisar Rp100-Rp150 per saham. Dengan begitu melalui aksi korporasi ini GTRA bisa menghimpun dana segar sekitar Rp37,89 miliar hingga Rp56,83 miliar. Pada proses IPO, manajemen GTRA menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi Efek.

Rencananya, sebesar 64,8 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk belanja modal perseroan berupa pembelian 38 unit truk, sedangkan sisanya untuk modal kerja yang terkait penambahan unit kendaraan di 2023, termasuk tidak terbatas untuk biaya pengiriman, servis, membeli ban mobil, gaji karyawan hingga membeli GPS.

Lebih lanjut Ronny menyampaikan, bagi perusahaan yang bergerak di sektor transportasi dan logistik, jumlah dan kondisi armada menjadi faktor penentu yang akan mempengaruhi operasi GTRA. "Jumlah armada truk yang meningkat akan berbanding lurus dengan kenaikan penjualan maupun beban langsung," ucapnya.

Menurutnya prospek positif di industri ini yang seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan ekspansi sektor manufaktur diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi perkembangan bisnis GTRA dalam upaya memenuhi kebutuhan domestik maupun ekspor dan impor di Indonesia, terutama sektor-sektor yang digeluti oleh para pelanggan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper