Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenkeu Optimistis Penjualan SR018 Tembus Target Rp20,5 Triliun

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) optimis bahwa penjualan SR018 dapat melampaui target Rp20,5 triliun.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) optimis bahwa penjualan SR018 dapat melampaui target Rp20,5 triliun. /Instagram @djpprkemenkau
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) optimis bahwa penjualan SR018 dapat melampaui target Rp20,5 triliun. /Instagram @djpprkemenkau

Bisnis.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) optimis bahwa penjualan Penjualan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel atau sukuk ritel seri SR018 melampaui target yang ditetapkan oleh pemerintah sebesar Rp20,5 triliun.

Pasalnya, berdasarkan data di laman resmi Investree per Selasa, (28/3/2023) pukul 12.55 WIB, penjualan sukuk ritel seri SR018-T3 dan SR018-T5 tembus Rp19,46 triliun atau nyaris mencapai target jelang penutupan penawaran besok Rabu, (29/3/2023).

"Pemerintah optimis bahwa hingga penutupan masa penawaran tanggal 29 Maret 2023 besok, target penerbitan akan dapat tercapai bahkan terlampaui," ujar Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kemenkeu Dwi Irianti Hadiningdyah kepada Bisnis, Selasa, (28/3/2023).

Menurutnya, animo masyarakat terhadap SR018 tetap tinggi, mengikuti tren positif penjualan sukuk ritel sebelumnya. Sebab, SR018 menawarkan imbal hasil yang kompetitif dibandingkan investasi lainnya yang sejenis.

"SR018 merupakan instrumen investasi yang aman dan menguntungkan, dengan imbal hasil yang kompetitif," kata Dwi. 

Sebagai informasi, sukuk ritel seri SR018-T3 memiliki kupon sebesar 6,25 persen fixed per tahun. Seri ini dijual dengan harga per unit Rp1 juta dan akan jatuh tempo pada 10 Maret 2026. Nilai pemesanan minimum untuk SR018-T3 yakni Rp1 juta dan pemesanan maksimumnya sebesar Rp5 miliar.

Sementara itu, seri SR018 T5 memiliki tingkat kupon dengan imbal hasil sebesar 6,40 persen fixed per tahun yang jatuh tempo pada 10 Maret 2028. Nilai pemesanan minimum untuk SR018 T5 yakni Rp1 juta dan pemesanan maksimumnya Rp10 miliar.

Senada, Corporate Secretary Bank BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan penjualan SR018 yang dilakukan BRI sebagai mitra distribusi juga sudah melampaui target, dengan penjualan SR018-T3 sebesar 78 persen dan SR018-T5 sebesar 22 persen. Capaian penjualan itu pun meningkat dibanding sukuk ritel seri sebelumnya.

"Berkaca dari penjualan SR017 yakni sebesar Rp1,01 triliun, sementara penjualan SR018 sampai dengan saat ini sudah lebih dari Rp1,3 triliun. Dengan demikian dapat terlihat bahwa penjualan SR018 lebih ramai diminati dibandingkan SR017," ungkap Aestika.

Lebih lanjut, dia mengatakan penjualan SR018-T3 paling laris di BRI, sebab sejauh ini lebih banyak nasabah yang memilih SR018 tenor tiga tahun dibandingkan dengan SR018 tenor lima tahun. Hal itu menurutnya karena mayoritas investor lebih fokus ke likuiditas, jadi lebih menyukai instrumen jangka pendek. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper