Bisnis.com, JAKARTA - Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melaporkan kinerja keuangan solid untuk kuartal kedua tahun 2025. Berbagai indikator keuangan menunjukkan pertumbuhan dan cetak rekor tertinggi baru.
Nilai transaksi bruto (Gross Transaction Value/GTV) inti grup mencapai Rp89,8 triliun atau tumbuh 43% dibanding tahun sebelumnya. Pendapatan bersih juga tumbuh 23% menjadi Rp4,3 triliun.
Dari sisi profitabilitas, Grup GOTO membukukan EBITDA Grup yang disesuaikan positif sebesar Rp427 miliar pada kuartal II-2025. Hal ini membalikkan kondisi rugi yang dialami pada kuartal kedua tahun lalu.
GOTO juga melaporkan mencatatkan EBITDA grup positif selama tiga kuartal berturut-turut mencapai Rp292 miliar dari posisi rugi di kuartal kedua tahun 2024.
Semua ini tak terlepas dari kinerja dua unit bisnis utamanya yang juga terus menunjukkan perbaikan profitabilitas. Financial Technology mencetak rekor tertinggi EBITDA yang disesuaikan sebesar Rp88 miliar, naik Rp256 miliar dari tahun sebelumnya didorong oleh peningkatan keterlibatan pengguna dan kemitraan yang sukses.
Untuk unit bisnis On-Demand Services mencetak rekor tertinggi EBITDA yang disesuaikan sebesar Rp328 miliar, naik 264% YoY seiring dengan fokus integrasi ekosistem, layanan premium, dan penciptaan nilai tambah untuk mitra usaha.
Di saat yang sama GOTO juga mencatatkan laba usaha positif untuk pertama kalinya sebesar Rp21 miliar dan arus kas dari aktivitas operasional yang disesuaikan sebesar Rp313 miliar.
Direktur Keuangan GOTO Simon Ho menjelaskan bahwa kinerja Perseroan yang solid di kuartal kedua tak terlepas dari kekuatan model operasional dan pelaksanaan strategi yang disiplin.
“Seiring dengan skala yang kami kembangkan, kami mengoptimalkan daya ungkit operasional dan menerapkan disiplin keuangan yang ketat untuk menjaga profitabilitas, untuk menciptakan nilai tambah jangka panjang bagi pemegang saham” ungkap Simon dalam siaran pers Perseroan.
Untuk pertama kalinya juga GOTO membukukan laba usaha kuartalan sebesar Rp21 miliar yang juga sejalan dengan keberhasilan Perseroan dalam memangkas rugi.
GOTO menyajikan kinerja kuartal kedua dalam proforma, yang mengasumsikan Tokopedia dan usaha pengiriman dan fulfillment di bawah GoTo Logistics telah didekonsolidasi dari Grup GoTo sejak 1 Januari 2024.
Namun jika mengacu pada laporan keuangan konsolidasian Grup per 30 Juni 2025, GOTO membukukan pertumbuhan pendapatan 11% menjadi Rp8,6 triliun.
Sementara itu dari sisi beban dan biaya mengalami penurunan 8% menjadi Rp8,7 triliun. Dengan peningkatan pendapatan dan penurunan beban ini membuat rugi periode berjalan GOTO susut 74% dan tersisa Rp742 miliar.