Bisnis.com, JAKARTA - Surat Berharga Negara (SBN) Ritel jenis Sukuk Ritel (SR) seri SR021 yang akan ditawarkan pada Agustus mendatang akan menjadi alternatif investasi di tengah ketidakpastian pasar keuangan saat ini.
Kepala Departemen Riset dan Informasi Pasar PHEI Roby Rushandie menjelaskan animo masyarakat untuk jenis SR seri 021 diperkirakan masih cukup tinggi, melihat historis penerbitan sukuk ritel di tahun ini.
“Instrumen SBN ritel seperti SR021 bisa menjadi alternatif investasi yg lebih rendah risiko ditengah gejolak dan ketidakpastian di pasar keuangan saat ini,” kata Roby kepada Bisnis, Rabu (3/7/2024).
Roby menerangkan jika range kupon yang ditawarkan oleh pemerintah untuk seri ini tidak akan jauh berbeda dengan SR020, terlebih kondisi pasar sekunder yang masih volatil.
Senada Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto menjelaskan penentuan besaran kupon oleh pemerintah akan melihat kondisi pasar saat penerbitan.
“Kalau saya prediksi tidak akan jauh di posisi 6,5%,” kata Ramdhan kepada Bisnis, Rabu (3/7/2024).
Baca Juga
Lebih lanjut, Ramdhan memproyeksikan SBN seri SR yang dapat diperdagangkan kembali atau tradeable akan memiliki pemina yang lebih tinggi dibandingkan dengan seri nontradeable.
Selain itu, kepastian kupon atau return juga menjadi salah satu daya tarik dari SBN ritel bagi para calon investor di tengah ketidakpastian ekonomi.
Adapun SR021 juga memiliki kelebihan dibandingkan dengan instrumen lainnya seperti deposito. Pajak yang lebih rendah serta kupon yang ditawarkan lebih besar menjadi poin plus.
Seperti yang diketahui, Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) akan menerbitkan SBN jenis SR seri 021 pada Agustus mendatang. Mengutip laman resmi DJPPR, adapun jadwal SR021 masih tentatif atau masih dapat berubah dengan kupon yang akan diumumkan sebelum masa penawaran.
Hal ini berkaitan dengan jenis sebelumnya yaitu SBR seri O13 yang telah melalui masa akhir penawaran di 4 Juli mendatang.