Bisnis.com, JAKARTA – Balapan ekspansi bisnis data center hingga serbuan rohana dan rojali menjadi berita pilihan Bisnis Indonesia Premium, Kamis (24/7/2025).
1. Balapan Ekspansi Bisnis Data Center DCII, TLKM, dan Indointernet (EDGE)
Bisnis data center diyakini masih sangat menjanjikan sejalan dengan kian tingginya kebutuhan pemrosesan data besar di Tanah Air, mulai dari sektor e-commerce, layanan publik, hingga fintech.
Sejumlah perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan layanan pusat data pun berlomba-lomba melakukan ekspansi. Di pasar modal, pergerakan harga saham-saham emiten teknologi tampak menghijau dalam beberapa waktu terakhir.
2. Asal-usul Utang Adhi Karya (ADHI) Jauh Lebih Besar dibandingkan Laba
PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) melaporkan penurunan laba bersih pada semester I/2025. Di saat yang sama, utang Perseroan jauh lebih besar dibandingkan dengan keuntungan.
Berdasarkan laporan keuangan, ADHI memperoleh pendapatan sebesar Rp3,81 triliun. Realisasi tersebut turun 32,89% dari Rp5,68 triliun pada paruh pertama tahun lalu (YoY).
3. Bisikan Terbaru Target Saham AADI, CUAN Cs Kala China Kurangi Impor Batu Bara
Simak rekomendasi dan target saham AADI, CUAN, hingga PTBA terbaru kala China kurangi impor batu bara.
Rapor pergerakan mayoritas saham-saham batu bara Indonesia tengah memerah pada periode berjalan 2025.
4. Nasib Saham Indokripto (COIN) di Tengah Euforia Aturan Stablecoin AS GENIUS Act
Saham bursa kripto di Indonesia, PT Indokripto Koin Semesta Tbk. (COIN) tak ikut menikmati euforia katalis regulasi baru Amerika Serikat (AS) GENIUS Act, aturan yang mengangkat legitimasi stablecoin pembuka jalan bagi integrasi aset kripto dalam sistem keuangan arus utama.
Saham COIN dihentikan sementara atau suspend oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 17 Juli 2025, tepat saat sentimen global terhadap kripto tengah membara menyusul disahkannya regulasi historis aset kripto tersebut.
5. Serbuan Rohana dan Rojali Kendurkan Target Penjualan Emiten ACES
Prospek saham PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk. (ACES) kembali dikoreksi oleh analis setelah kinerja pada semester I/2025 tidak memenuhi ekspektasi di tengah tekanan margin yang meningkat.
Fenomena 'rohana' atau rombongan hanya nanya dan 'rojali' atau rombongan jarang beli yang menggambarkan konsumen menengah-bawah yang kini cenderung selektif dan menahan belanja turut memengaruhi perlambatan penjualan ritel di pusat perbelanjaan.