Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi mampu menembus angka 7.000 pada Maret 2023 dengan beberapa sentimen positif seperti laporan keuangan dan kebijakan pembagian dividen, terutama dari emiten perbankan dan komoditas batu bara.
Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya mengatakan IHSG berpotensi untuk rebound dan dapat menembus angka 7.000 secara teknikal meski ada resistance kuat di angka 6.980.
“Investor asing yang masuk menunjukkan optimism di pasar saham kita,” katanya saat dihubungi Bisnis, Selasa (28/2/2023).
Cheryl menjelaskan sejauh ini IHSG terbebani oleh penurunan harga komoditas energi yang beberapa tahun belakangan menjadi penyokong, terkhusus saham-saham terkait batu bara.
Berdasarkan data RTI Bussiness, IHSG cenderung bergerak lesu sepanjang 2 bulan pertama 2023. Hingga penutupan perdagangan Selasa (28/2/2023), IHSG melemah 0,11 persen secara year-to-date ke level 6.843,23.
Potensi rebound IHSG, disebut Cheryl disebabkan oleh beberapa katalis, salah satunya adalah ketegangan konflik geopolitik Rusia Ukraina yang menyebabkan suplai komoditas global masih akan terganggu.
Baca Juga
Selain itu, ada peluang rebound juga dari komoditas energi tersebut sehingga peluang dividen jumbo menjadi penyebab investor kembali melirik saham-saham terkait.
“Apalagi dengan kinerja fantastis emiten batu bara di 2022 membuat emiten membagikan dividen jumbo yang membuat investor menarik untuk kembali melirik saham-saham batu bara,” jelasnya.
Sementara itu, katalis lain datang dari emiten perbankan big caps yang akan mengumumkan pembagian dividen dari kinerja yang cemerlang di 2022.
“Jadi saham-saham perbankan bisa menguat apalagi suku bunga masih dalam trend naik,” katanya.
Meski demikian, IHSG masih dalam bayang-bayang sentiment The Fed, kata Cheryl. Sikap hawkish The Fed dapat memutar balik pelaku pasar untuk kembali menghindari instrumen saham dan fluktuasi harga komoditas.
Dengan beberapa sentiment itu, Cheryl merekomendasikan beberapa saham pilihan dari sektor batu bara dan perbankan, yaitu ADRO, INDY, UNTR, BBNI dan BMRI.