Bisnis.com, JAKARTA — Emiten media dan periklanan PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem Tbk. (FUTR) secara resmi IPO di Bursa Efek Indonesia. Sempat kena jerat auto reject bawah (ARB) di awal perdagangan.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia pukul 10.45 WIB, harga saham FUTR terpantau turun 1 poin ke level Rp99 per saham dari harganya saat dibuka di Rp100. Di awal perdagangan saham FUTR sempat anjlok hingga ARB ke Rp93 per saham.
Perseroan menawarkan 20 persen dari total saham yang dicatatkan kepada publik yaitu sebanyak 1,27 miliar saham dengan harga penawaran Rp100 per saham. Nilai penggalangan dana IPO ini mencapai Rp127,8 miliar.
Secara bersamaan Perseroan juga menerbitkan Waran dimana setiap pemegang 5 (lima) saham yang ditawarkan berhak memperoleh 4 (empat) Waran Seri I.
IPO FUTR juga berhasil menarik minat berbagai investor baik asing maupun domestik untuk berpartisipasi dalam penawaran umum perdana saham. Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 45 kali dengan total pemegang saham lebih dari 18 ribu investor.
Presiden Direktur FUTR, Jeremy Quek mengatakan hal ini mengindikasikan antusiasisme dan optimisme investor pasar modal Indonesia terhadap masa depan bisnis Perseroan.
Baca Juga
"Melalui proses IPO ini, FUTR berupaya untuk mempertahankan dan memajukan operasinya di Asia Pasifik. Adapun saat ini Perseroan telah memiliki operasi bisnis di Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Perseroan optimis akan pelaksanaan ekspansi operasi bisnis ke Thailand, Filipina, Vietnam, dan Hong Kong dalam 2 tahun ke depan," jelasnya dalam keterangan resmi, Senin (27/2/2023).
Sebagian besar dana IPO akan digunakan sebagai modal kerja yang mendukung perkembangan bisnis Perseroan. Pemanfaatan dana tersebut akan digunakan bagi Pengembangan Pengembangan Platform dan Produk, Pengembangan Riset dan Analisis data, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Penguatan Pemasaran dan dukungan operasional lainnya dalam pengembangan usaha Perseroan.
FUTR juga akan membangun "Gudang Kreativ" yang akan mendukung insan kreatif di berbagai lokasi di Indonesia dalam mengakses pasar internasional melalui pemanfaatan keahlian desain, coding, multimedia, pemasaran digital, animasi, dan live streaming e-commerce yang dimiliki.
FUTR adalah perusahaan teknologi yang membantu bisnis dari berbagai perusahaan meningkatkan pendapatan dan keuntungan yang telah beroperasi sejak 2021 dan berfokus mengembangkan penggunaan Mixed Reality, AI, Web 3.0, Metaverse, dan Decentralized Economies untuk berinovasi dan menciptakan layanan teknologi baru untuk memanfaatkan peluang pasar di masa depan.
Pertumbuhan ekonomi digital dan industri kreatif di Indonesia yang diperkirakan mencapai Rp4.608 triliun pada 2030 dan potensi pasar Asia Pasifik atas Big Data Analytics, Social Commerce, Immersive Tech, dan Cyber Governace diperkirakan mencapai US$511 miliar dalam dua tahun ke depan menjadi potensi FUTR dengan keahlian dan fundamental yang kuat, FUTR yakin dapat menjadi bagian dalam perkembangan ekonomi digital di Asia Pasifik.
"Dengan lebih dari 18 ribu investor yang mendukung perjalanan FUTR, tentunya kami akan terus menjaga kepercayaan yang telah diberikan dan akan terus meningkatkan kinerja perseroan. Kami optimistis FUTR bisa menjadi perusahaan teknologi yang unggul di Asia Pasifik dalam dua tahun mendatang dan juga dapat berkontribusi pada pengembangan ekonomi digital di Asia Tenggara," imbuh Jeremy.