Bisnis.com, JAKARTA – Calon emiten teknologi PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem Tbk. (FUTR) berencana melakukan aksi penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) sebanyak 1,27 miliar saham atau sebanyak-banyaknya 20 persen dari total saham. Adapun besaran harga penawarannya sebesar Rp100 per saham. Artinya perseroan berpotensi mengantongi dana segar Rp127 miliar.
Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Senin (20/2/2023), masa penawaran umum dilaksanakan pada 21-23 Februari 2023, yang diteruskan tanggal penjatahan pada 23 Februari 2023.
Sementara itu, tanggal distribusi saham dan waran secara elektronik Pada 24 Februari 2023, tanggal pencatatan saham dan waran di BEI pada 27 Februari 2023.
Awal perdagangan waran seri I pada 27 Februari 2023 yang dilanjutkan akhir perdagangan waran seri I di pasar reguler dan negosiasi pada 21 Februari 2025 dan di pasar tunai pada 26 Februari 2023.
Dengan nilai nominal saham Rp10 per saham, FUTR menunjuk PT Indo Capital Sekuritas dan PT KGI Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.
Secara bersamaan perseroan juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,02 miliar waran dimana setiap pemegang 5 saham yang ditawarkan berhak memperoleh 4 Waran Seri I. Adapun, harga penawaran waran sebesar Rp135 per saham dengan total Rp172,53 miliar.
Baca Juga
Melalui proses IPO, FUTR berupaya mendapatkan tambahan dana segar untuk mempertahankan dan memajukan operasinya di Asia Pasifik. Perseroan yang mulai beroperasi pada 2021 ini membukukan laba bersih Rp8,6 miliar per Agustus 2022.
FUTR fokus mengembangkan penggunaan Mixed Reality, AI, Web 3.0, Metaverse, dan Decentralized Economies untuk terus berinovasi dan menciptakan layanan teknologi baru untuk memanfaatkan peluang pasar di masa depan.
FUTR adalah perusahaan teknologi yang membantu bisnis dari berbagai perusahaan meningkatkan pendapatan dan keuntungan. Hal ini dicapai dengan menyediakan analisis data yang akurat untuk pengambilan keputusan terbaik bagi perusahaan, memanfaatkan teknologi terkini untuk periklanan digital yang efektif, dan meningkatkan aset digital melalui pengembangan berbagai aplikasi perangkat lunak dengan lebih dari 200 juta user engagement dari lebih dari 25 juta basis pengguna.
FUTR optimistis dapat memperluas basis klien untuk layanan perusahaan tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di kawasan Asia Pasifik.
Saat ini FUTR memiliki klien yang berlokasi di Singapura dan Malaysia, dan akan berekspansi ke Thailand, Filipina, Vietnam, dan Hong Kong dalam 24 bulan ke depan. Dengan pertumbuhan ekonomi digital dan industri kreatif di Indonesia yang diperkirakan mencapai Rp4.608 triliun pada tahun 2030, FUTR meyakini memiliki modal dasar yang kuat yang sangat dibutuhkan mendorong dan berpartisipasi dalam mengembangkan ekonomi digital di Asia Tenggara dimana menurut Bloomberg diperkirakan mencapai USD 1 triliun dalam 7 tahun ke depan.
Lebih jauh, menurut McKinsey, populasi digital yang relatif muda dan berpendidikan tinggi ini akan mencapai sepertiga dari konsumsi Asia dalam satu dekade berikutnya.