Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah emiten seperti PT Transcoal Pacific Tbk. (TCPI), PT Surya Esa Perkasa Tbk. (ESSA), dan PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk. (BIPI) melakukan private placement yang diklaim telah dinantikan investor.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan aksi korporasi dalam hal apapun dinantikan oleh pelalu pasar, terutama investor perusahaan.
"Ini untuk menunjukkan komitmen perusahaan dalam rangka mendukung keberlanjutan perusahaan, prospek perkembangan atau ekspansi perusahaan mereka ke depan," ungkapnya kepada Bisnis, Rabu (18/1/2023).
Pasalnya, penambahan modal baik secara private placement maupun rights issue merupakan upaya emiten untuk menambah modal, baik untuk perbaikan operasional atau untuk ekspansi.
"Dari sisi aksi korporasi, dana segar yang dibutuhkan juga kebanyakan untuk ekspansi, ekspansi ini kan diharapkan dapat membawa keuntungan jangka panjang. Terlepas dari sentimen yang beragam, karena lini usahanya juga berbeda. Tapi kalau melihat sahamnya volume [saham]nya naik, pasti harga sahamnya akan naik juga," ujarnya.
Melihat prospek ketiga emiten secara umum, tahun ini akan ada potensi penurunan harga-harga komoditas, sehingga aksi ekspansi perseroan ke segmen yang sedang berkembang juga dinantikan.
Baca Juga
"Sementara melihat dari tahun 2022 kan kinerjanya bagus karena ada commodity boom price. Untuk sekarang investor lebih baik lebih memperhatikan kepada kinerja dan volume perdagangan sahamnya," jelas Nafan.
Selanjutnya, dari aksi private placement ini pemegang saham berpotensi mendapat risiko dilusi dari saham yang dimiliki. Nafan mengatakan, investor juga perlu mencermati prospek dari masing-masing emiten.
"Tahun 2023 kan commodity boom price mereda, untuk itu dari emiten juga harus ada komitmen, untuk tambang misalnya bisa komitmen hilirisasi," terangnya.
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menyebutkan, dari sisi teknikal untuk TCPI ada prospek terjadi tren reversal jika masih bertahan di atas Rp7.000 untuk daily close price-nya dan mampu bergerak ke atas MA20 yang saat ini masih menahan penguatan harga.
"Target harga TCPI terdekat nanti ada di level Rp8.850," ujar Ivan.
Kemudian saham BIPI masih tertahan MA20 sehingga jangka pendek masih berpotensi melemah. "Ada peluang menguji support Rp143 yang jika mampu bertahan di atas level tersebut maka ada kemungkinan terjadi technical rebound untuk menguat menuju Rp170 sebagai targetnya," jelasnya.
Selanjutnya, untuk saham ESSA sudah mengonfirmasi uptrend jangka pendek dengan pergerakan di atas MA20 dan selama masih di atas Rp 890 maka ada peluang melanjutkan kenaikan menuju Rp1.085.