Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transcoal Pacific (TCPI) Kantongi Kontrak Pengangkutan Bijih Nikel Rp14,38 Triliun

PT Transcoal Pacific Tbk. (TCPI) mengantongi kontrak pengangkutan bijih nikel dengan estimasi nilai kontrak US$885 juta.
Ilustrasi Kapal Tongkang /ANTARA-Nova Wahyudi
Ilustrasi Kapal Tongkang /ANTARA-Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pelayaran, PT Transcoal Pacific Tbk. (TCPI) mengantongi kontrak pengangkutan bijih nikel dengan estimasi nilai kontrak US$885 juta atau setara dengan Rp14,38 triliun (asumsi kurs Rp16.254 per dolar AS).

Direktur Transcoal Pacific Bintang Septo Drestanto mengatakan perseroan telah menandatangani perjanjian pengangkutan bijih nikel dengan salah satu perusahaan tambang bijih nikel di Sulawesi Tenggara.

"Pengangkutan bijih nikel melalui laui dengan menggunakan kapal motor jenis bulk carier dari pelabuhan muat ke pelabuhan bongkar yang ditentukan oleh pelanggan," tulisnya dalam keterbukaan informasi, Kamis (10/7/2025).

Bintang mengatakan periode kontrak pengangkutan bijih niel itu selama 5 tahun dan selanjutnya dapat diperpanjang selama 5 tahun. Total volume kargo angkutan selama 10 tahun diestimasi mencapai 100 juta ton.

"Estimasi nilai kontrak US$885 juta," ungkapnya.

Bagi TCPI, kontrak tersebut berdampak positif terhadap operasional perseroan. Kontrak tersebut memperkuat posisi perseroan dalam menjalankan usahanya di bidang jasa logistik dan transportasi.

Sejalan dengan kontrak tersebut, TCPI berhak untuk menerima pembayaran biaya pengangkutan bijih nikel dengan ketentuan yang diatur dalam kontrak. Kelangsungan usaha TCPI juga disebut terjaga dan terjamin dengan baik.

Berdasarkan catatan Bisnis, TCPI menargetkan pendapatan sebesar Rp2,2 triliun pada 2025. TCPI tercatat meraih pendapatan Rp1,82 triliun pada 2023 dan Rp1,92 triliun pada 2024.

Direktur Transcoal Pacific Bintang Septo Drestanto menuturkan belanja modal atau capital expenditure TCPI pada tahu ini senilai Rp700 miliar. Dana tersebut rencananya kan digunakan untuk membangun dua pusher barge, empat tug boat, dan enam barge.

Alokasi belanja modal ini meningkat dibandingkan dengan tahun ini yang sebesar Rp450 miliar. Bintang menuturkan capex pada tahun ini dialokasikan TCPI untuk membeli dua pusher tag dan satu kapal MV Supramax.

Di sisi lain, TCPI juga menargetkan volume pengangkutan batu bara mencapai 42 juta ton pada 2025. Bintang menuturkan sampai akhir Oktober 2024, volume angkutan TCPI mencapai 41 juta metrik ton.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper