Bisnis.com, JAKARTA — PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk. (BIPI) menargetkan laba atau profit perseroan dapat meningkat hingga 20% tahun depan.
Direktur Astrindo Nusantara Infrastruktur Michael Wong menuturkan untuk proyeksi tahun depan, BIPI berharap terdapat kenaikan 10%-20% untuk profit.
"Dengan dilakukannya refinancing, ini akan menurunkan cost of borrowing kami cukup signifikan. Ini akan menurunkan biaya financing kami," kata Michael dalam paparan publik BIPI, dikutip Minggu (15/12/2024).
Adapun untuk tahun ini, BIPI memperkirakan dengan harga batu bara di tahun ini, secara konservatif pihaknya memperkirakan pendapatan BIPI tidak akan lebih dari dua kali lipat dari kinerja di semester I/2024.
Sebagai informasi, pada semester I/2024, BIPI mencatatkan pendapatan sebesar US$275,38 juta. Pendapatan ini turun 16,53% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$329,94 juta.
Turunnya pendapatan ini juga turut membuat laba bersih BIPI turun signifikan. Laba bersih BIPI turun menjadi US$7,98 juta, dari sebelumnya sebesar US$28,5 juta secara tahunan.
Baca Juga
Sementara itu, sampai 9 bulan 2024, BIPI mencetak pendapatan sebesar US$418 juta dengan laba bersih mencapai US$3,57 juta.
"Pendapatan kami targetnya akhir tahun, secara konsolidasi, sekitar US570 juta. Untuk laba bersih mungkin sekitar US$15 juta," ucapnya.
Adapun untuk produksi batu bara di tahun, BIPI memperkirakan produksi akan mencapai sekitar 5,5 juta ton. Akan tetapi, untuk tahun depan BIPI memperkirakan produksi batu bara akan turun dari target di tahun 2024.
"Tahun depan mungkin sedikit di bawah itu, kami masih menunggu revisi RKAB dan sebagainya," tutur Michael.
Sebagai informasi, sampai akhir September 2024, BIPI mencetak produksi batu bara sebesar 4,34 juta ton. Produksi ini turun 5,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 4,6 juta ton.
Sementara itu, penjualan batu bara BIPI pada periode 9 bulan 2024 adalah sebanyak 4,23 juta ton, naik 18,8% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar 4,43 juta ton.