Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Ditutup Menguat, Indeks S&P 500 dan Nasdaq Capai Level Tertinggi dalam Sebulan

Indeks S&P 500 dan Nasdaq di tutup di posisi 3.999,09 dan 11.079,16, level tertinggi dalam sebulan terakhir.
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks-indeks utama Wall Street ditutup menguat pada akhir perdagangan akhir pekan ini (13/01/2023), dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq berakhir di level tertinggi dalam sebulan karena investor mencerna data sentimen konsumen AS terbaru dan sejumlah laporan keuangan emiten.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 112,64 poin atau 0,33 persen, menjadi 34.302,61 poin. Indeks S&P 500 menguat 15,92 poin atau 0,40 persen ke 3.999,09 . Indeks Komposit Nasdaq juga naik 78,05 poin atau 0,71 persen, menjadi ditutup di 11.079,16.

Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor konsumer non-primer dan keuangan masing-masing terdongkrak 0,97 persen dan 0,71 persen, melampaui yang lainnya. Sementara itu, sektor real estat merosot 0,61 persen, menjadi kelompok dengan kinerja terburuk.

Selama sepekan, indeks Dow naik 2,0 persen, S&P 500 naik 2,7 persen dan Nasdaq naik 4,8 persen.

Sebuah survei yang dilakukan Universitas Michigan menyebutkan bahwa indeks sentimen konsumen AS naik menjadi 64,6 pada Januari, mencapai tertinggi multi-bulan dan naik 8,2 persen dari pembacaan Desember sebesar 59,7.

Survei tersebut juga menunjukkan bahwa ekspektasi inflasi tahun depan surut untuk bulan keempat berturut-turut, melemah menjadi 4,0 persen pada Januari dari 4,4 persen pada Desember.

Sementara itu, beberapa perusahaan keuangan raksasa, termasuk Bank of America, JPMorgan Chase, Citigroup dan Wells Fargo, melaporkan hasil kuartalan pada Jumat (13/1/2023), memulai musim laporan keuangan kuartal keempat.

JPMorgan Chase & Co dan Bank of America Corp mengalahkan estimasi laba kuartalan, sementara Wells Fargo & Co dan Citigroup Inc tidak mencapai estimasi laba kuartalan.

Tetapi saham keempat perusahaan tersebut naik, bersama dengan indeks bank S&P 500, yang berakhir terangkat 1,6 persen. Saham JPMorgan naik 2,5 persen.

"Kami pikir laba AS belum sepenuhnya mencerminkan dampak kenaikan (suku bunga) 425 basis poin tahun lalu, dan kami berharap musim pelaporan perusahaan kuartal keempat mendatang akan memberikan pemeriksaan realitas," kata analis UBS, seperti dikutip Antara, Sabtu(14/01/2023).

Analis lain juga mengatakan investor akan mengawasi panduan lebih lanjut dari eksekutif perusahaan dalam beberapa minggu mendatang.

"Ini telah mengalihkan fokus kembali ke laba (perusahaan)," kata Peter Tuz, presiden Chase Investment Counsel di Charlottesville, Virginia.

"Meskipun laba pada dasarnya baik-baik saja, orang-orang hanya mundur, dan Anda akan melihat sikap menunggu dan melihat saham" karena investor mendengar lebih banyak dari eksekutif perusahaan.

Peroleh laba tahun-ke-tahun dari perusahaan-perusahaan S&P 500 diperkirakan turun 2,2 persen untuk kuartal tersebut menurut data Refinitiv.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper