Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Uji Ketangguhan Sektor Industri Pekan Ini saat Puncak Musim Lapkeu AS

Wall Street menguji sektor industri saat puncak musim laporan keuangan AS, dengan fokus pada kinerja S&P 500 dan perusahaan besar seperti Alphabet dan Tesla.
Pialang berada di lantai Bursa Efek New York (NYSE) di New York, Amerika Serikat. Bloomberg/Michael Nagle
Pialang berada di lantai Bursa Efek New York (NYSE) di New York, Amerika Serikat. Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat (AS) pekan ini akan menguji sektor industri yang menjadi penopang utama pergerakan Wall Street seiring dimulainya puncak musim laporan keuangan.

Melansir Reuters, indeks sektor industri S&P 500, yang mencakup perusahaan dirgantara, produsen peralatan listrik dan mesin, operator transportasi, hingga penyedia produk bangunan, mencatat kenaikan 15% sejak awal 2025.

Ini adalah pencapaian terbaik dibandingkan 10 sektor lainnya dan lebih dari dua kali lipat kinerja indeks secara keseluruhan.

Pekan ini akan menjadi sorotan utama bagi sektor industri maupun pasar secara luas, ketika lebih dari 20% perusahaan di S&P 500, termasuk Alphabet dan Tesla, dijadwalkan merilis laporan kinerja.

Sejak April, S&P 500 telah melesat 26%, menghapus kekhawatiran pasar terhadap potensi resesi yang sempat dipicu pengumuman tarif Hari Pembebasan oleh Presiden Donald Trump.

CEO Horizon Investment Services Chuck Carlson mengatakan musim laporan kali ini menjadi sangat krusial mengingat rebound besar yang telah terjadi di pasar.

“Optimisme terhadap kinerja laba tampaknya sudah terlanjur tertanam,” ungkapnya.

Saham industri yang akan menjadi sorotan pekan depan termasuk perusahaan dirgantara dan pertahanan, yang terdorong oleh ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Ukraina, serta komitmen belanja baru dari negara-negara seperti Jerman.

Kelompok industri dirgantara dan pertahanan S&P 500 telah melonjak 30% tahun ini. Di antara pemain utamanya yang akan melaporkan laba pekan depan adalah RTX, Lockheed Martin, dan General Dynamics.

GE Aerospace, yang sahamnya sudah naik sekitar 55% sepanjang tahun, pekan ini menaikkan proyeksi laba untuk 2025. Sementara GE Vernova — unit hasil pemisahan dari General Electric — mencatat lonjakan harga saham lebih dari 70%, menjadikannya bintang sektor industri tahun ini.

Dua tren besar yang mendorong pertumbuhan sektor ini, menurut Robert Pavlik dari Dakota Wealth Management, adalah upaya pemulangan rantai pasok (reshoring) dan ekspansi teknologi kecerdasan buatan yang meningkatkan kebutuhan sistem pendingin dan otomatisasi pabrik. Di antara saham yang diuntungkan adalah Eaton dan Rockwell Automation.

Saham Uber, yang biasanya dikaitkan dengan sektor teknologi, juga turut memperkuat sektor industri dengan kenaikan hampir 50% sepanjang 2025.

Analis DataTrek Research Nicholas Colas mengatakan sektor industri memiliki banyak narasi kuat yang tidak bergantung pada variabel makroekonomi untuk menghasilkan imbal hasil yang solid,”

“Berbeda dengan banyak sektor non-teknologi, saham industri berkapitalisasi besar tetap menarik meski sudah mencatat reli cukup signifikan,” ungkapnya.

Meski secara historis sektor industri sangat terkait dengan siklus ekonomi, performa saham-saham pengangkutan seperti UPS dan FedEx menurun tajam, sementara maskapai seperti United Airlines dan operator truk seperti JB Hunt juga mencatat kinerja negatif tahun ini.

“Ada bagian-bagian dari sektor industri yang sangat peka terhadap kondisi ekonomi dan saat ini memang sedang tertekan,” ujar Walter Todd dari Greenwood Capital.

Sejumlah perusahaan industri lain yang dijadwalkan merilis laporan keuangan pekan depan termasuk Honeywell, Union Pacific, dan United Rentals.

Di luar laporan laba, Wall Street juga akan mencermati perkembangan terkait perdagangan internasional menjelang diberlakukannya tarif baru AS pada 1 Agustus terhadap sejumlah mitra dagang.

Sementara itu, tekanan politik terhadap Ketua The Fed Jerome Powell semakin kuat, dengan Presiden Trump secara terbuka mendesaknya mundur agar suku bunga dapat segera diturunkan. Rapat kebijakan moneter The Fed dijadwalkan pada 29–30 Juli.

Meski banyak ketidakpastian, S&P 500 telah naik sekitar 7% sejak awal tahun.

CIO North Star Investment Management Eric Kuby mengatakan pasar saham AS menunjukkan daya tahan yang luar biasa.

“Kami terus dibuat takjub melihat performa saham di tengah berbagai hambatan besar yang seharusnya bisa menahan laju pasar,” ungkapnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro