Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Ditutup Perkasa, S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor Lagi

Wall Street menguat, dengan S&P 500 dan Nasdaq mencetak rekor tertinggi saat investor menanti laporan keuangan dan kesepakatan dagang AS.
Seorang pialang berada di lantai Bursa Efek New York (NYSE) di New York, Amerika Serikat. Bloomberg/Michael Nagle
Seorang pialang berada di lantai Bursa Efek New York (NYSE) di New York, Amerika Serikat. Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, LOMBOK - Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat pada Senin (21/7/2025) waktu setempat. Indeks S&P 500 dan Nasdaq mencetak rekor tertinggi yang didorong oleh lonjakan saham Alphabet dan sejumlah saham megacap lainnya menjelang rilis laporan keuangan kuartalan pekan ini. 

Pelaku pasar juga bertaruh pada potensi kesepakatan dagang yang dapat meredam dampak ekonomi dari tarif global yang diberlakukan pemerintahan Presiden AS Donald Trump.

Melansir Reuters pada Selasa (22/7/2025), pada penutupan perdagangan, indeks S&P 500 naik 0,56% ke level 6.332,05, sedangkan Nasdaq menguat 0,73% ke 21.048,31. Adapun Dow Jones Industrial Average naik 0,49% ke 44.560,36.

Saham induk Google, Alphabet, melonjak lebih dari 2% menjelang laporan kinerja kuartalannya yang dijadwalkan rilis pada Rabu (23/7/2025). Bersama Tesla yang juga akan melaporkan kinerjanya pada hari yang sama, keduanya akan menjadi pembuka musim laporan keuangan dari kelompok "Magnificent Seven". 

Hasil kinerja perusahaan-perusahaan tersebut diperkirakan akan menjadi acuan bagi emiten-emiten besar lainnya dalam beberapa hari ke depan.

Saham Tesla diperdagangkan relatif datar, sementara Apple dan Amazon masing-masing menguat sekitar 1%. Saham Verizon melonjak 5% setelah perusahaan telekomunikasi itu menaikkan proyeksi laba tahunannya.

Menurut LSEG I/B/E/S, analis memperkirakan perusahaan-perusahaan dalam indeks S&P 500 akan membukukan pertumbuhan laba sebesar 6,7% pada kuartal II/2025, dengan perusahaan teknologi besar (Big Tech) menjadi kontributor utama.

Tom Hainlin, National Investment Strategist di U.S. Bank Wealth Management menuturkan, sejauh ini, sebagian besar perusahaan yang telah melaporkan kinerjanya berhasil memenuhi atau bahkan melampaui ekspektasi, dan belum terlihat adanya pelemahan baik dari sisi laba korporasi maupun belanja konsumen.

Menjelang tenggat tarif 1 Agustus yang ditetapkan Presiden Trump, indeks S&P 500 telah menguat sekitar 8% secara year-to-date, mencerminkan ekspektasi pasar bahwa dampak ekonomi dari kebijakan tarif kemungkinan lebih ringan dari yang dikhawatirkan sebelumnya.

Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menyatakan pada Minggu (20/7) bahwa dirinya optimistis AS dapat mencapai kesepakatan dagang dengan Uni Eropa, meskipun negara-negara anggota UE tengah mempertimbangkan langkah-langkah balasan terhadap AS.

Trump sebelumnya mengancam akan mengenakan tarif 30% atas impor dari Meksiko dan Uni Eropa, serta mengirimkan surat ke sejumlah mitra dagang lainnya—termasuk Kanada, Jepang, dan Brasil—untuk menetapkan tarif antara 20% hingga 50%.

Investor kini mencermati dampak ketidakpastian tarif terhadap perekonomian AS, terutama dari data klaim tunjangan pengangguran dan laporan aktivitas bisnis bulan Juli yang dijadwalkan rilis Kamis (24/7/2025) mendatang.

Selain itu, pidato Ketua The Fed Jerome Powell pada Selasa waktu setempat juga menjadi perhatian utama, untuk mencari petunjuk mengenai waktu potensial pemangkasan suku bunga, terlebih setelah data inflasi pekan lalu menunjukkan sinyal yang beragam.

Berdasarkan alat pemantau CME FedWatch, pelaku pasar saat ini tidak lagi mengantisipasi pemangkasan suku bunga pada Juli, tetapi memperkirakan peluang lebih dari 50% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan bulan September.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro