Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Hijau Tembus 6.900, Saham Low Tuck Kwong BYAN Melesat Lagi

Sebanyak 261 saham menguat, 263 saham di zona merah, dan 181 saham stagnan pada akhir perdagangan IHSG hari ini.
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat menembus level psikologis 6.900 pada perdagangan Selasa (27/12/2022).

Berdasarkan data RTI pukul 15.01 WIB, IHSG ditutup menguat 1,28 persen atau naik 87,21 poin ke posisi 6.923,02 pada akhir perdagangan. Sepanjang sesi, IHSG bergerak di rentang 6.841,12—6.933,88.

Kapitalisasi pasar naik ke Rp9.630,90 triliun dari Rp9.478 triliun pada penutupan kemarin. Terdapat 261 saham menguat, 263 saham berakhir di zona merah, dan 181 saham stagnan.

Kenaikan IHSG terutama disebabkan oleh menguatnya indeks sektor energi sebesar 2,73 persen, teknologi naik 2,16 persen, properti menguat 1,55 persen, dan consumer noncyclical naik 0,77 persen. Adapun sektor industri menjadi satu-satunya yang turun dengan pelemahan 0,01 persen.

Saham Pollux Properti Indonesia Tbk. (POLL) menjadi pemimpin top gainers dengan kenaikan 34,39 persen sehingga parkir di Rp200 per saham. Kemudian disusul PT Eratex Djaja Tbk. (ERTX) yang naik 24,86 persen, dan PTIS naik 24,59 persen.

Di jajaran saham-saham berkapitalisasi besar, saham Low Tuck Kwong PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) kenaikan dengan apresiasi sebesar 13,73 persen sehingga berakhir di Rp23.400 per saham. Selanjutnya saham TLKM dan UNVR menyusul dengan kenaikan 1,60 persen dan 1,26 persen.

Adapun saham big cap yang melemah di antaranya adalah ADRO turun 1,32 persen, BBRI turun 1,22 persen, dan BMRI turun 1,00 persen.

Phintraco Sekuritas sebelumnya memperkirakan IHSG cenderung konsolidasi dalam rentang 6.800–6.900 pada perdagangan hari ini. Secara teknikal, Stochastic RSI masih di overbought area dan MACD cenderung bergerak sideways.

Dari sisi eksternal, kebijakan terbaru Uni Eropa untuk membatasi impor produk pertanian penyebab alih fungsi lahan berisiko mengganggu akses minyak sawit Indonesia. Peraturan tersebut akan berlaku untuk kedelai, daging sapi, minyak sawit, kayu, kakao dan kopi serta beberapa produk turunannya. Hal ini berpotensi semakin menekan pergerakan harga CPO yang sudah melemah sejak pekan lalu.

Dari dalam negeri, khususnya pasar modal, sinyal kuat window dressing belum terlihat. Volume transaksi yang cenderung turun di sepanjang pekan lalu dan pada perdagangan Senin (26/12/2022) mengindikasikan potensi konsolidasi di pekan terakhir Desember 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper