Bisnis.com, JAKARTA - Calon emiten teknologi PT Data Sinergitama Jaya Tbk. (ELIT) dan emiten energi PT Sunindo Pratama Tbk. (SUNI) memiliki potensi menarik dan dapat menjadi opsi bagi investor yang berminat masuk ke saham – saham baru.
Analis Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora mengatakan saham ELIT memiliki prospek cukup menarik mengingat bidang usahanya yang berkaitan dengan pusat data (data center). Menurutnya, bisnis tersebut masih memiliki ruang pertumbuhan luas seiring perkembangan dunia teknologi.
Ia melanjutkan, adanya waran 2:1 yang ditawarkan perusahaan membuat penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) ELIT akan menarik di mata investor.
Calon emiten lain yang menurut Andhika memiliki prospek bagus adalah SUNI. Andhika mengatakan potensi pertumbuhan kinerja SUNI masih cukup terbuka seiring dengan harga batu bara yang masih tinggi.
“Adanya pembangunan IKN juga membuat bisnis perusahaan masih akan bagus dalam beberapa waktu ke depan,” katanya saat dihubungi, Senin (19/12/2022).
Sementara itu, kasus covid 19 yang sudah melandai membuat industri pariwisata perlahan pulih. Sentimen ini akan berimbas positif untuk emiten konsumer yang akan IPO pada akhir tahun seperti BEER dan WINE.
Baca Juga
Meski demikian, prospek keduanya akan ditekan oleh penurunan daya beli masyarakat karena adanya inflasi. Hal ini akan membuat bisnis keduanya tertekan, karena produk yang dihasilkan WINE dan BEER tidak termasuk dalam kebutuhan pokok.
Adapun, Andhika menilai minat investor untuk saham yang melakukan IPO di akhir tahun ini masih akan cukup tinggi. Hal tersebut didukung oleh kondisi pasar yang saat ini cenderung bearish, sehingga membuka peluang investor untuk melirik saham IPO.
Sebagai informasi, pada rencana IPO tersebut ELIT menawarkan maksimal 500 juta saham baru atau setara dengan 24,61 persen dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh pasca IPO.
Data Sinergitama Jaya memasang harga IPO di rentang Rp 120 – Rp 150 setiap saham. Dengan demikian, ELIT berpotensi meraup dana pada kisaran Rp60 miliar – Rp75 miliar.
Perseroan juga menerbitkan maksimal 250 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru ELIT. Nilai itu setara dengan 16,32 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Waran Seri I ini diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham baru ELIT. Adapun setiap pemegang dua saham baru ELIT berhak memperoleh satu Waran Seri I.
Sementara itu, melalui penawaran perdana saham ini, SUNI menawarkan sebanyak 600 juta saham atau sebanyak – banyaknya 24 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO.
Harga penawaran umum perdana SUNI adalah sekitar Rp280 – Rp300 setiap saham. Dengan demikian, SUNI berpotensi meraih dana sebesar Rp168 miliar – Rp180 miliar dari IPO tersebut.