Bisnis.com, JAKARTA — Emiten teknologi penyedia layanan managed services dan solusi cloud di Indonesia, PT Data Sinergitama Jaya Tbk. (ELIT) atau Elitery memutuskan pembagian dividen setara Rp5 per saham.
Astrid Erawan, Sekretaris Perusahaan ELIT, menyampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2024 yang berlangsung Senin (30/6/2025), Elitery menetapkan aksi korporasi berupa pembagian dividen dan laporan pembelian kembali (buyback) saham.
RUPST menetapkan laba bersih tahun buku 2024 senilai Rp25,86 miliar. Sekitar 60,93% atau Rp15,75 miliar dialokasikan sebagai laba ditahan, dan 30,07% atau 10,10 miliar digunakan sebagai dividen tunai.
“Dengan jumlah saham yang beredar 2,03 miliar lembar saham, dengan dikurangi saham treasuri sebesar 10,30 juta sehingga dividen yang didapat setara Rp5 per lembar saham,” paparnya, Senin (30/6/2025).
Rencana jadwal pembagian dividen ELIT adalah sebagai berikut:
- DPS yang berhak (rec date) mendapatkan dividen tunai : 10 Juli 2025
- Perdagangan yang memuat hak dividen (cum date) di pasar reguler dan negosiasi : 8 Juli 2025
- Perdagangan yang tidak memuat hak dividen (ex date) di pasar reguler dan negosiasi : 9 Juli 2025
- Perdagangan yang memuat hak dividen (cum date) di pasar tunai : 10 Juli 2025
- Perdagangan yang tidak memuat hak dividen (ex date) di pasar tunai : 11 Juli 2025
- Pembayaran Dividen Tunai : 1 Agustus 2025
Astrid Erawan menuturkan ELIT mengalokasikan dana sebesar maksimum Rp2 miliar, setara dengan 3,93% dari total modal ditempatkan, untuk program pembelian kembali saham (buyback). Program buyback ini dilaksanakan dalam jangka waktu paling lama 12 bulan, yaitu mulai 26 Juni 2024 hingga 25 Juni 2025.
Baca Juga
Untuk pelaksanaan pembelian kembali saham, ELIT menunjuk PT Kiwoom Sekuritas Indonesia (Kiwoom Sekuritas) sebagai Anggota Bursa Efek yang bertindak selaku perantara.
Per Juni 2025, total pembelian kembali saham mencapai 11,75 juta atau setara 0,58% dengan dana Rp1,52 miliar. Dengan demikian, masih ada dana anggaran pembelian kembali saham sekitar Rp474,99 juta.
Kresna Adiprawira, Direktur Utama ELIT, menyampaikan di tengah kondisi ekonomi global yang penuh tantangan, perseroan tetap optimis dalam menyongsong tahun 2025 dan menargetkan pertumbuhan yang sejalan dengan perkembangan industri digital.
Keyakinan ini didukung oleh proyeksi industri global yang solid. Berdasarkan laporan Gartner, global end-user spending untuk information security diproyeksikan hampir dua kali lipat dari US$162 miliar pada 2023 menjadi US$308,7 miliar pada 2029.
“Sektor yang mengalami pertumbuhan paling tinggi adalah security software dan security services, — dua bidang yang menjadi fokus utama layanan Elitery saat ini,” tuturnya.
Dengan meningkatnya kebutuhan akan perlindungan data, sistem cloud, dan teknologi kecerdasan buatan, transformasi digital telah menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi digital global maupun regional.
Indonesia sendiri diperkirakan memiliki nilai ekonomi digital sebesar US$130 miliar pada tahun 2025 dan terus tumbuh hingga US$360 miliar pada 2030. Hal ini menandakan adanya potensi besar untuk investasi di sektor digital.