Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPO Techno9 (NINE), Dongkrak Kinerja Lewat Jualan Aplikasi

Dua aplikasi yang akan dikembangkan Techno9 Indonesia (NINE) nantinya akan dijual per paket dengan hardware serta pemeliharaan.
Calon emiten solusi teknologi informasi PT Techno9 Indonesia Tbk. (NINE) menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham/Dok.Perusahaan.
Calon emiten solusi teknologi informasi PT Techno9 Indonesia Tbk. (NINE) menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham/Dok.Perusahaan.

Bisnis.com, JAKARTA – Calon emiten solusi teknologi informasi PT Techno9 Indonesia Tbk. (NINE) tengah melakukan periode awal penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham pada 14 hingga 17 November 2022.

Pada masa bookbuilding ini, NINE menawarkan 432 juta saham atau sebanyai 20,03 persen dari modal ditempatkan dan di setor perseroan. NINE dalam waktu dekat akan meluncurkan dua aplikasi pamungkas, yaitu aplikasi pendidikan dan kesehatan.

Direktur IT Techno9 Indonesia Irwan Dharma mengklaim jika pihaknya telah berpengalaman selama 15 tahun dan mampu bersaing di pasaran.

“Di awal pertumbuhan, penjualan perangkat keras menjadi kontributor tertinggi. Sebagai upaya untuk mengoptimalkan pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan Techno9 Indonesia akan meluncurkan aplikasi Kesehatan dan aplikasi Pendidikan,” ungkapnya melalui rilis resmi yang diterima Bisnis, Selasa (15/11/2022).

Irwan juga optimistis dengan dua aplikasi yang akan dikembangkan tersebut nantinya akan dijual per paket dengan hardware serta pemeliharaan. Aplikasi ini nantinya yang akan mendongkrak kinerja NINE ke depan.

Sebagai catatan, IPO saham NINE memiliki nilai nominal sebesar Rp10 per saham. Techno9 membanderol harga penawaran di kisaran harga Rp70-90 setiap saham. Jumlah dana yang diharapkan dapat dihimpun dari IPO ini sekitar Rp30,24 miliar sampai dengan Rp38,88 miliar.

Atas penjualan perdana ini, NINE akan menggunakan sekitar 52,66 persen sebagai modal kerja perseroan guna mendukung pengembangan kegiatan usaha seperti pembelian barang dagangan dan persediaan barang, biaya penyelenggaraan pelatihan, maupun operasional kantor.

Sekitar 32,09 persen akan digunakan untuk pembukaan sebanyak kurang lebih 19 service point beserta sarana pendukungnya yang tersebar di Jawa, Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan. Kemudian sisanya 15,25 persen akan digunakan untuk pembelian gudang penyimpanan (ruang stok barang) serta sebagai ruang penunjang operasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper