Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Techno9 (NINE) Rancang Rights Issue 2,15 Miliar Saham

Techno9 Indonesia (NINE) berencana melakukan rights issue dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2,15 miliar saham.
Senin, 17 Maret 2025 | 14:20
Investor mengamati layar informasi harga saham di Jakarta, Rabu (5/3/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Investor mengamati layar informasi harga saham di Jakarta, Rabu (5/3/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — PT Tehcno9 Indonesia Tbk. (NINE) menyampaikan akan melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue sebanyak 2,15 miliar saham. 

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), NINE menyampaikan akan melakukan rights issue sebanyak-banyaknya 2,15 miliar (2.157.000.000) saham baru atau mewakili sebanyak-banyaknya 100%, dengan nilai nominal Rp10 per saham yang berasal dari portepel,

"Dana hasil rights issue akan digunakan untuk modal kerja perseroan dalam rangka mendukung kegiatan operasional yang sedang berjalan, serta mendukung pengembangan usaha untuk meningkatkan kinerja dan pertumbuhan perseroan," tulis manajemen, Senin (17/3/2025). 

Manajemen juga menjelaskan tujuan dari rights issue ini adalah untuk memperkuat modal kerja perseroan.

Adapun untuk rights issue ini, NINE akan meminta persetujuan kepada para pemegang saham dalam RUPSLB yang akan diselenggarakan pada 30 April 2025.

NINE juga menyampaikan pemegang saham perseroan yang tidak melaksanakan haknya untuk melakukan pembelian saham, maka saham yang dimilikinya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham atau dilusi. Akan tetapi, NINE tidak menjelaskan lebih rinci berapa persen dilusi tersebut. 

Sebagai informasi, sebelumnya diberitakan Poh Group akan mengambil alih 70% dari total modal disetor dan ditempatkan dalam NINE. Saham tersebut merupakan saham yang dimiliki Heddy Kandou dan Noprian Fadli yang merupakan pemegang saham mayoritas NINE, serta beberapa pemegang saham minoritas NINE lainnya.  

"Setelah pengambilalihan ini, Poh Group akan menjadi pengendali baru NINE," ujar Poh Kay Ping. 

Dia juga menjelaskan tujuan dari pengambilalihan ini adalah untuk pengembangan dan ekspansi bisnis grup Poh Group.

Adapun setelah penyelesaian rencana pengambilalihan, sebagai pengendali baru NINE, Poh Group akan melakukan penawaran tender wajib sesuai dengan POJK 9/2018.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper