Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alibaba Hingga Softbank Segera Bisa Jual Saham GOTO, Analis: Peluang Rebound

Analis melihat prospek saham GOTO saat ini masih menarik, dengan pergerakan saham GOTO yang telah mengalami jenuh jual.
Warga berbelanja secara daring menggunakan e-commerce Tokopedia di Jakarta, Minggu (17/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga berbelanja secara daring menggunakan e-commerce Tokopedia di Jakarta, Minggu (17/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Periode penguncian saham atau lock-up saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) akan segera berakhir pada 30 November 2022. Analis melihat, sebelum periode pemegang saham Seri B dalam lock up dapat menjual kepemilikannya, harga saham GOTO diramal masih berpeluang rebound.

Andhika Cipta Labora, Analis Kanaka Hita Solvera mengatakan pihaknya melihat saham GOTO masih memiliki prospek menarik di harga saat ini.

"Prospek saham GOTO kami melihat masih menarik di harga sekarang, karena sudah turun banyak," kata Andhika, dikutip Minggu (23/10/2022).


Dia melanjutkan, dilihat secara teknikal, pergerakan saham GOTO sudah jenuh jual dan sudah dekat dengan support kuatnya. Menurutnya, hal tersebut berpeluang membuat saham GOTO rebound dan mengalami penguatan.

Investor direkomendasikan untuk buy on weakness saham GOTO, dengan support di level 186, dan target penguatan 250.

Pada penutupan perdagangan Jumat (21/10/2022), saham GOTO ditutup melemah, dengan turun 6 poin atau 2,91 persen ke level 200. Saham GOTO memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp236,8 triliun.

Sebelumnya melansir Bloomberg, GOTO dikabarkan tengah melakukan pembicaraan dengan pemegang saham utama mereka untuk melakukan penjualan sekitar US$1 miliar saham mereka. Penjualan ini dilakukan untuk menghindari potensi jatuhnya saham GOTO ketika periode lock-up GOTO selesai.

GOTO tengah mengukur minat para pendukung awal mereka, termasuk Alibaba Group Holding Ltd. dan Softbank Group Corp. untuk penjualan sebagian besar saham mereka ke investor baru.

Rencana ini merupakan bagian dari upaya untuk mencegah potensi penurunan harga saham GOTO yang dapat terjadi, jika banyak investor menjual saham saat masa lock-up berakhir pada 30 November.

Sekitar 1 triliun saham GOTO, atau lebih dari 90 persen dari total saham yang beredar, telah memenuhi syarat untuk dijual mulai 30 November 2022. 

Berdasarkan prospektus perseroan, terdapat setidaknya 1,1 triliun saham non-SHM atau seri A yang bukan merupakan milik pemegang saham dengan hak suara multipel dapat mulai diperdagangkan setelah 30 November 2022 mendatang.

Perinciannya, Garibaldi Thohir sebesar 1,05 miliar saham atau 0,09 persen, Goto Peopleverse Fund sebanyak 106,9 miliar saham atau 9,03 persen, dan SVF GT Subco (Singapore) Pte. Ltd. yang merupakan grup Softbank sebanyak 103,1 miliar saham atau 8,71 persen.

Lalu Taobao China Holding Limited sebanyak 104,7 miliar atau 8,84 persen sebagai representasi Alibaba, sisanya pihak dengan kepemilikan kurang dari 5 persen sebesar 745,6 miliar atau 62,96 persen, dan masyarakat sebanyak 40,6 miliar saham atau 3,43 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper