Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Menguat, ASII, BBCA, TLKM Pimpin Kenaikan Big Caps

Mayoritas saham-saham berkapitalisasi besar berakhir di zona hijau dan menjadi pendorong kenaikan IHSG pada penutupan perdagangan.
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (25/7/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (25/7/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada hari ini Senin (19/9/2022), di tengah sejumlah sentimen menjelang pengumuman hasil rapat The Fed. Mayoritas saham big caps mengakhiri perdagangan di zona hijau.

Berdasarkan data RTI pukul 15.01 WIB, IHSG ditutup naik 0,37 persen atau naik 26,61 poin ke posisi 7.195,48 pada akhir perdagangan. Sepanjang sesi, IHSG bergerak di rentang 7.151,61—7.231,41.

Kapitalisasi pasar naik ke Rp9.490,76 triliun dari Rp9.427 triliun. Terdapat 208 saham menguat, 354 saham berakhir di zona merah, dan 142 saham stagnan.

Kenaikan IHSG terutama disebabkan oleh menguatnya indeks sektor kesehatan sebesar 0,89 persen, finansial 0,52 persen, dan industri naik 0,44 persen. Sektor yang turun mencakup teknologi sebesar 1,48 persen dan energi turun 1,56 persen.

Saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) menjadi yang paling banyak ditransaksikan secara volume 7,0 miliar lembar dan nilai Rp1,2 triliun. BUMI ditutup parkir di harga Rp168 atau turun 6,67 persen.

Selanjutnya, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) diperdagangkan dengan nilai Rp845,9 miliar dan volume 98,2 juta saham, BMRI senilai Rp631,9 miliar, dan BBRI sebesar Rp609,3 miliar.

Di jajaran saham-saham berkapitalisasi besar, PT Astra International Tbk. (ASII) menjadi saham dengan kenaikan tertinggi yakni sebesar 3,26 persen sehingga parkir di 7.125. Posisi ASII disusul BBCA yang naik 2,37 persen dan parkir di 8.650 dan TLKM naik 2,04 persen sehingga berada di level 4.500 per saham.

Sementara itu, saham big caps yang melemah mencakup BYAN, UNVR, dan GOTO dengan penurunan sebesar 0,08 persen, 0,65 persen, dan 2,42 persen.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang telah memperkirakan bahwa IHSG berpotensi melemah pada hari ini, imbas dari sentimen menjelang keputusan suku bunga The Fed. IHSG telah melemah sejak pekan lalu dengan koreksi sebesar 1,02 persen untuk periode perdagangan 12—16 September. Bursa juga diwarnai aksi jual bersih investor asing sebesar Rp1,59 triliun.

Tekanan pelemahan juga datang dari bursa saham Amerika Serikat yang ditutup melemah pada penutupan Jumat (16/9/2022). Dow Jones Industrial Average tercatat turun 4,81 persen sepanjang pekan lalu dan telah melemah 15,75 persen secara year to date (ytd). Sementara itu, EIDO turun 1,94 persen.

Harga beberapa komoditas seperti CPO dan batu bara juga turun masing-masing sebesar 2,78 persen dan 2,28 persen. Harga timah turut turun 1,73 persen di tengah aksi tunggu jelang pengumuman rapat The Fed

“The Fed diperkirakan menaikkan suku bunga sekitar 75 basis poin sampai 100 basis poin dan Bank Indonesia juga diperkirakan kembali menaikan 7DRR sebesar 25 basis poin pada 21–22 September 2022,” kata Edwin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper