Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Loyo Usai BI Rate Turun, Saham DSSA Ambruk

IHSG melemah ke 7.894,25 usai BI Rate turun 25 bps ke 5%, saham DSSA anjlok 15%. Penurunan suku bunga diharapkan mendorong ekonomi.
Karyawan beraktivitas didepan layar yang menampilkan pergerakan harga saham di Jakarta, Rabu (16/7/2025)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas didepan layar yang menampilkan pergerakan harga saham di Jakarta, Rabu (16/7/2025)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka melemah ke level 7.894,25 pada perdagangan hari ini, Kamis (21/8/2025) usai suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI rate turun.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG dibuka melemah di posisi 7.903,29 pada perdagangan hari ini. IHSG melanjutkan pelemahan 0,62% menuju ke posisi 7.894,25 pada pukul 09.05 WIB.

Pada awal perdagangan, IHSG bergerak di rentang terbawah 7.887,21 dan tertinggi 7.991,90. Adapun, kapitalisasi pasar alias market cap saat pembukaan mencapai Rp14.199 triliun.

Pada pembukaan perdagangan hari ini, deretan saham dengan nilai transaksi saham tinggi di pasar dibuka melorot. Saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA), misalnya, anjlok 15% pada pembukaan perdagangan. 

Saham bank jumbo pun melorot. Harga saham PT Bank Mandiri Persero) Tbk. (BMRI) turun 0,81% pada pembukaan perdagangan. Lalu, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) melemah 0,24%.

Pada perdagangan sebelumnya, Rabu (20/8/2025), IHSG ditutup menguat 1,03% ke level 7.943,83.

Tim Riset Phintraco Sekuritas menilai bahwa sentimen positif berasal dari keputusan Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga acuannya di luar konsensus.

BI memang kembali memangkas suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,00% dalam pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Agustus 2025, Rabu (20/8/2025).

Pemangkasan suku bunga acuan ini merupakan penurunan yang ke-empat kalinya dalam tahun ini, dan menjadi level yang terendah sejak Oktober 2022. 

Keputusan penurunan BI Rate ini sejalan dengan proyeksi inflasi yang masih dalam kisaran target BI, pergerakan rupiah yang cenderung stabil, berlanjut melambatnya pertumbuhan kredit, serta sebagai salah satu upaya mendorong pertumbuhan ekonomi.

Secara teknikal, meskipun indikator Stochastic RSI masih mengindikasikan berlanjutnya koreksi dalam jangka menengah, tetapi histogram MACD masih positif dan disinyalir kembali terjadi akumulasi. Sehingga diperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan penguatan menguji level 7.970-8.000. 

Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, menyampaikan IHSG kemarin ditutup naik 1,03% dan masih disertai dengan net buy asing sekitar Rp775 miliar. Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BMRI, BBRI, BRMS, AMMN dan ASII. 

"IHSG masih berpotensi melanjutkan penguatan hari ini seiring dengan inflow asing yang cukup deras ke IHSG belakangan ini," tulisnya dalam riset.

IHSG diestimasi bergerak pada rentang support 7.850-7.900 dan resistance 8.000-8.050. BNI Sekuritas merekomendasikan saham TLKM, ASII, PGEO, PANI, SCMA dan CDIA sebagai ide trading pada hari ini.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro