Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona hijau pada perdagangan hari ini, Rabu (20/8/2025). Momentum ini bertepatan dengan keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang memangkas suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 bps menjadi 5%.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup menguat 1,03% ke 7.943,82. Sebanyak 453 saham menguat, 242 saham ditutup pada zona merah, dan 261 saham tidak berubah.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di rentang level 7.863,86-7.952,34. Sebanyak 39,92 miliar saham diperdagangkan dengan nominal transaksi mencapai Rp19,86 triliun.
Penguatan IHSG hari ini salah satunya ditopang oleh penguatan saham BBCA yang naik 0,29% ke Rp8.525 per saham.
Emiten bank BUMN, BBRI juga menguat 2,72% ke level Rp4.150 per saham. Sementara BMRI juga naik 3,12% menjadi Rp4.950 per saham.
Dari sektor energi, BRMS melejit 5,73% ke level Rp480 per saham. Sedangkan AMMN naik 1,19% ke posisi Rp8.500 per saham.
Baca Juga
Sementara itu, ENRG turun 4,13% ke Rp580 per saham, dan PGEO terpangkas 3,41% ke level Rp1.415 per saham.
Sebelumnya, Tim Riset Phintraco Sekuritas mengatakan pada perdagangan hari ini investor menantikan hasil RDG Bank Indonesia. Menurut konsensus, BI akan mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate pada level 5,25%, setelah pada RDG Juli lalu menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin.
Namun, BI diperkirakan masih berpeluang menurunkan suku bunga lagi pada tahun ini, jika laju inflasi masih terkendali dalam kisaran target BI yaitu 1,5%-3,5%.
Dalam sepekan yang lalu, IHSG mencatatkan penguatan 4,84%. Pasar saham Indonesia juga mencatatkan nilai beli bersih atau net buy asing yang tinggi sampai Rp6,67 triliun sepanjang perdagangan 11 Agustus 2025 sampai 15 Agustus 2025.
Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan pelonggaran moneter yang dilakukan bank sentral bisa mendorong kinerja emiten perbankan.
"BI yang menerapkan kebijakan pelonggaran moneter berpotensi mengerek permintaan kredit dan mendorong kinerja bank. Selain itu, emiten bank juga dapat diuntungkan dari pertumbuhan investasi dan juga konsumsi yang dapat mendukung ekspansi," kata Nafan.
Hari ini, RDG Bank Indonesia memutuskan kembali memangkas suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 5%. Kemudian, BI juga menurunkan suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4,25% dan suku bunga Lending Facility 25 bps menjadi 5,75%.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan keputusan tersebut mempertimbangkan penilaian terhadap kondisi makro dan mikroprudensial selama beberapa bulan terakhir. Menurut Perry, kebijakan bank sentral konsisten dengan rendahnya perkiraan inflasi tahun 2025 dan 2026, dan terjaganya stabilitas nilai tukar rupiah serta perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai dengan kapasitas perekonomian.
"Dengan mendasarkan asesmen proyeksi dan berbagai arah ke depan tersebut, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 19 dan 20 Agustus 2025 memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5%," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo melalui video conference, Rabu (20/8/2025).
--
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.