Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Bank Kompak Terkoreksi setelah BI Rate Turun

Saham bank besar terkoreksi setelah BI turunkan suku bunga jadi 5%, sementara beberapa bank kecil alami kenaikan. IHSG diprediksi menguat.
Wibi Pangestu Pratama, I Putu Gede Rama Paramahamsa
Kamis, 21 Agustus 2025 | 09:44
Investor mengamati layar pergerakan data saham di Jakarta, Kamis (17/7/2025). / Bisnis-Himawan L Nugraha
Investor mengamati layar pergerakan data saham di Jakarta, Kamis (17/7/2025). / Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah saham bank mengalami koreksi pada pembukaan perdagangan hari ini, Kamis (21/8/2025), setelah Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan BI Rate menjadi 5,00%.

Berdasarkan data Bursa pukul 09.08 WIB, sejumlah saham bank besar mengalami koreksi pada pembukaan perdagangan. Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) melemah 0,61% ke Rp4.920, dan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) melemah 0,24% ke Rp4.140.

Lalu, saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) terkoreksi 0,23% ke Rp8.500, dan saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) melemah 0,29% ke Rp8.500 per lembar.

Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) juga terkoreksi 0,36% atau 10 poin ke level Rp2.780.

Terdapat emiten bank yang mengalami kenaikan harga saham pada pembukaan perdagangan hari ini. Misalnya, saham PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP) naik 0,36% ke level Rp1.410, begitu pula saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) yang naik 0,44% atau 10 poin ke level Rp2.270.

Saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) juga menghijau 0,79% atau 20 poin ke level Rp2.560. PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) juga mengalami kenaikan harga saham 0,94% menjadi Rp214.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Chory Ramdhani memprediksi bahwa IHSG berpotensi menguat pada perdagangan hari ini. Salah satu faktor penguatan IHSG hari ini datang dari pemangkasan suku bunga BI kemarin.

Dalam agenda Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI 19 dan 20 Agustus, Gubernur BI Perry Warjiyo mengumumkan bahwa bank sentral kembali menurunkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 5%.

Perry mengakui bahwa efektivitas transmisi penurunan suku bunga acuan yang telah dilakukan sejak September 2024 sebesar 100 bps belum berdampak besar pada suku bunga di perbankan.

"Penurunan BI Rate sebesar 100 bps sejak September 2024 telah diikuti suku bunga pasar uang, meskipun langkah-langkah lebih lanjut perlu ditempuh untuk mempercepat penurunan suku bunga perbankan," terangnya melalui video conference, Rabu (20/8/2025).

Analis senior Bloomberg Intelligence, Sarah Jane Mahmud, menjelaskan bahwa langkah mengejutkan BI yang memangkas suku bunga pada Agustus 2025 bakal meningkatkan tekanan terhadap margin perbankan.

Hal itu lebih lanjut dapat mengerek risiko perlambatan pertumbuhan NII dengan laju yang lebih rendah di bawah ekspektasi konsensus.

"Bank Mandiri dan bank-bank sejenisnya diperkirakan akan mengalami pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang lebih rendah dari ekspektasi konsensus sebesar 5,1% karena meningkatnya tekanan margin setelah bank sentral secara mengejutkan memangkas suku bunga kelima pada 20 Agustus sebesar 25 basis poin menjadi 5%," jelas Sarah dalam laporan yang dirilis, Rabu (20/7/2025).
(Oktaviano DB Hana)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro