Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung naik tipis 0,11 persen atau 7,93 poin ke 7.176,80 pada akhir sesi I perdagangan, Senin (19/9/2022)
Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 180 saham menguat, 370 saham melemah, dan 139 saham stagnan. Kapitalisasi pasar Bursa parkir di Rp9.462,93 triliun.
Saham emiten Grup Bakrie lagi-lagi kompak masuk di jajaran top losers. Saham PT Darma Henwa Tbk. (DEWA) merosot 6,94 persen, saham PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BMRS) anjlok 6,80 persen, dan induk usahanya PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) turun 6,67 persen.
Di sisi lain, saham PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk. (BIPI) ikut melemah 6,78 persen. Pekan lalu, manajemen BIPI mengutarakan niat untuk mengakuisisi 10 persen saham anak usaha BUMI, PT Arutmin Indonesia.
Terkait dengan kabar pembelian 10 persen saham Arutmin oleh BIPI tersebut, manajemen BUMI justru enggan berkomentar lebih lanjut.
“Jangan sampai kita berspekulasi,” ujar Direktur dan Sekretaris Perusahaan Bumi Resources, Dileep Srivastava saat dihubungi Bisnis, Kamis (15/9/2022).
Baca Juga
Adapun sejumlah analis memprediksi IHSG hari ini rawan koreksi. Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakarias Siregar mengatakan, secara teknikal pergerakan IHSG berpotensi mengalami penurunan relatif terbatas, namun masih ada peluang rebound dari candle evening star dan stochastic di area netral.
“Trend Bullish, selama di atas 7.148. IHSG closing di bawah 5 day MA (7.265). Indikator MACD bullish, Stochastic crossover down, break down pola bullish channel, candle lower low. Selama di atas support 7.148, IHSG masih berpeluang bullish. Dominan power Buy. Range breakout berada di 7.148 - 7.377,” jelas Andri dalam risetnya, Senin (19/9).
Level resistance IHSG pada perdagangan hari ini berada di 7.195, 7.221, 7.265, dan 7.308, sementara level support berada di 7.148, 7.116, 7.073, da n7.015, dengan perkiraan range 7.110 - 7.220.
Lebih lanjut, Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra menambahkan, Jumat lalu indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 0,45 persen, begitu juga dengan S&P 500 yang turun 0,72 persen, sementara indeks Nasdaq terkoreksi 0,90 persen. Sementara bursa Eropa mencatat pelemahan seperti DAX Performance Index dan CAC 40 yang masing-masing terkoreksi 1,66 persen dan 1,31 persen.
Kemudian, bursa regional Asia Pasifik mencatat koreksi. Investor mencermati data perekonomian AS seperti produksi industri (industrial production) untuk Agustus 2022 turun 0,2 persen secara bulanan (month-to-month/MoM), di bawah ekspektasi. SSE Composite Index dan Shenzhen Index turun signifikan masing-masing sebesar 2,30 persen.
Secara terpisah, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menjelaskan IHSG masih terlihat berada dalam rentang sideways dengan peluang tekanan minor yang masih terlihat cukup besar.
“Namun dalam jangka panjang IHSG masih terlihat berada dalam jalur uptrend, sehingga moment tekanan dapat dimanfaatkan melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka panjang,” jelasnya.
Menurut William, hari ini IHSG berpotensi tertekan dengan kisaran 7.123-7.273. Adapun saham-saham yang menjadi rekomendasi di antaranya GGRM, HMSP, TLKM, JSMR, WTON, TBIG, UNVR, ICBP, dan BBCA.