Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti Grup Sinar Mas, PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) memiliki landbank 4.650 hektare (ha) dan siap ekspansi ke bisnis data Center.
Head of Investor Relation BSDE Christy Grassela mengatakan saat ini, dari sisi landbank BSDE memiliki sebanyak 4.650 hektare tanah di sembilan kota utama di Indonesia, dan sebesar 2.300 atau 50 persennya terdapat di BSD City.
“Kami juga sudah melakukan diversifikasi di beberapa kota seperti Surabaya ada hampir 500 Ha, di Kalimantan sekitar 300 Ha, dan ada potensi bisa ditambah 200 lagi sehingga total 500 Ha. Jadi posisi kami saat ini untuk bank tanah sudah cukup signifikan,” imbuhnya dalam paparan publik, Kamis (15/9/2022).
Berdasarkan riset Leads Property, untuk pengembangan data center setidaknya perlu lahan sebesar 10 Ha dengan legalitas terjamin, bebas banjir, dan keamanan ketat.
Dengan landbank yang ada saat ini, Sinar Mas Land telah memiliki lahan cukup besar di kawasan industri dan BSD dengan pengelolaan yang baik, sehingga cocok untuk dikembangkan sebagai pusat data.
Presiden Direktur Bumi Serpong Damai Franciscus Xaverius Ridwan Darmali mengatakan bahwa bisnis data center memang sedang menjadi perhatian pelaku bisnis, karena memang besarnya potensi pasar berdasarkan platform digital di mana data center menjadi kebutuhan utamanya.
Baca Juga
“Kami di BSD terbuka menyediakan lahan sepenuhnya kepada pihak yang memerlukan. Selain itu kita juga suka jika bisa diversifikasi, kita juga menjajaki dengan beberapa pihak untuk terlibat secara aktif dalam bisnis data center tersebut,” jelasnya.
Sementara itu, emiten Grup Sinar Mas lainnya, PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS) telah menyiapkan lahan industri khusus untuk sektor pusat data (data center) seiring dengan prospek bisnis yang sangat positif.
Direktur DMAS Tondy Suwanto memaparkan, data center menjadi salah satu sektor bisnis baru yang memiliki potensi optimal. Ia menyebutkan dalam beberapa tahun mendatang nilai bisnis di sektor tersebut dapat mencapai sekitar US$3 miliar atau Rp46 triliun.
Seiring dengan prospek tersebut, DMAS tengah mengembangkan zona kawasan industri baru di Greenland International Industrial Center (GIIC) Kota Deltamas. Zona tersebut didedikasikan untuk sektor data center atau industri lain yang membutuhkan spesifikasi terkait.
“Ini peluang baru yang sangat potensial dan kami sudah siapkan lahannya sekitar 300 hektare,” jelas Tondy.
Tondy memaparkan, zona kawasan industri tersebut akan memiliki jaringan serat optik (fiber optic) berkualitas tinggi. Hal ini akan memungkinkan tenant dapat terhubung pada tiga penyedia layanan internet atau internet service provider (ISP) berbeda.
Selain itu, kawasan industri khusus tersebut juga akan dilengkapi dengan pasokan listrik premium dari PLN. Infrastruktur pendukung lain seperti jalanan, jaringan pipa gas, instalasi pengolahan air bersih, dan lainnya juga disiapkan pada zona tersebut.
Head of Investor Relation DMAS Ricardo Arif Dharmawan menambahkan, saat ini sudah ada 12 data center yang berdiri di kawasan GIIC. Pengembangan zona khusus tersebut dilakukan untuk meningkatkan kapasitas serta menarik minat pemain – pemain di sektor tersebut.
“Permintaan lahan dari sektor data center saat ini masih bagus. Pengembangan ini kami siapkan agar seluruh kebutuhan tenant kami dapat terpenuhi secara optimal,” jelas Ricardo.