Bisnis.com, JAKARTA – Sektor properti mencatatkan pertumbuhan yang positif pada kuartal kedua tahun ini. Untuk menangkap potensi yang ada, emiten Grup Sinarmas PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) mengoptimalkan penjulalan hunian termasuk segmen high rise.
Merujuk pada data Biro Pusat Statistik (BPS), bahwa sektor properti merupakan satu dari 17 sektor lapangan usaha yang tumbuh positif pada akhir kuartal II/2022. Menurut data BPS sektor real estat tumbuh sebesar 2,30 persen (year-on-year/yoy).
Kendati demikian, secara kuartalan, sektor real estat juga mengalami pertumbuhan negatif paling sedikit, yaitu turun sebesar 0,26 persen (quarter-on-quarter/qoq).
Direktur BSDE Hermawan Wijaya menyampaikan BSDE sebagai bagian dari pelaku bisnis di sektor properti optimis meraih pencapaian positif hingga akhir semester kedua tahun ini.
“Kami sebagai pengembang tentu saja memperhatikan dan melakukan analisa serta simulasi atas pertumbuhan suku bunga dan inflasi yang dapat mempengaruhi minat dan daya beli konsumen properti. Analisa tersebut terus kami dalami agar dapat memberikan hasil yang terbaik untuk tetap tumbuh secara berkelanjutan,” ungkapnya dalam paparan publik, Kamis (15/9/2022).
Selain memperhatikan tren pertumbuhan penjualan untuk tipe-tipe hunian dengan harga sekitar Rp1-2 miliar, BSDE juga memperhatikan tingkat pertumbuhan hunian high rise, khususnya di di daerah-daerah bisnis utama yang mulai bergerak naik seiring dengan pulihnya aktivitas bisnis.
Baca Juga
“Kami berkeyakinan dengan pemilihan lokasi yang strategis, yang ditopang oleh akses yang baik dengan produk hunian berkualitas dengan rancangan terkini akan menjaga minat konsumen tetap tinggi atas produk properti yang kami tawarkan,” imbuhnya.
Meski insentif pemerintah di sektor properti berakhir pada September, BSDE juga tetap optimistis dengan strategi peluncuran tipe hunian yang terbaik bagi tiap golongan konsumen. Produk ini dikombinasikan kerja sama dengan perbankan dan tawaran menarik dalam sisi potongan harga dan kemudahan pembayaran menjadi faktor stimulus positif bagi pembeli hunian idaman.
Berdasarkan laporan keuangan BSDE hingga akhir Juni 2022, laba kotor tercatat sebesar Rp2,37 triliun, tumbuh 8,39 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp2,19 triliun.
Kemudian laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk tercatat sebesar Rp463,64 miliar. Posisi Kas dan Setara Kas tercatat tumbuh 17,44 persen menjadi Rp9,12 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp7,77 triliun.
“Angka ini merupakan tertinggi dibandingkan emiten properti lainnya di Indonesia,” kata Hermawan.
Adapun, total aset BSDE tumbuh 3,61 persen menjadi Rp63,69 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp61,47 triliun.
Lebih lanjut Hermawan menjelaskan, posisi keuangan yang solid akan memudahkan BSDE dalam menyelesaikan proyek-proyek yang sedang berjalan maupun yang akan dikerjakan. Saat ini, BSDE memiliki cadangan lahan seluas 3.865,98 hektar yang tersebar di beberapa kota strategis di Indonesia.