Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Resmi Melantai di Bursa Saham KLIN Turun 10 Persen

Pada pukul 10.08 WIB, saham berkode KLIN tersebut turun 10 persen menjadi Rp90 dari harga penawaran. 
Emiten alat kebersihan ramah lingkungan, PT Klinko Karya Imaji Tbk. (KLIN) resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Selasa (9/8/2022)/ Istimewa
Emiten alat kebersihan ramah lingkungan, PT Klinko Karya Imaji Tbk. (KLIN) resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Selasa (9/8/2022)/ Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA  - Emiten alat kebersihan ramah lingkungan, PT Klinko Karya Imaji Tbk. (KLIN) resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Selasa (9/8/2022).

Mengutip data RTI pada pukul 10.08 WIB, saham berkode KLIN tersebut turun 10 persen menjadi Rp90 dari harga penawaran. 

Selama satu jam awal perdagangan, saham KLIN telah diperdagangkan sebanyak 18,36 juta saham dengan nilai transaksi Rp1,65 miliar.

Direktur Utama Klinko, Anggun Supanji mengatakan, tercatatnya KLIN di bursa menjadi kesempatan KLIN untuk memperluas jaringan pemasaran ekspor.

"Hari ini, perusahaan kami mencapai milestone baru dan sangat penting untuk merealisasikan rencana-rencana strategis kami," ujar Anggun dalam acara pencatatan perdana saham pada Selasa (9/8/2020).

Pada masa penawaran, KLIN melepas 230 juta saham atau sebesar 17,59 persen dari modal ditempatkan. Harga per saham yang telah ditetapkan senilai Rp100. Hal ini membuat KLIN mengantongi Rp23 miliar pasca melantai di bursa.

KLIN berencana menerbitkan sebanyak 57,5 Waran Seri I dengan harga pelaksanaan waran Rp100 pada masa penawaran umum perdana saham. Selain itu selama masa book building, KLIN mencatat kelebihan pemesanan atau oversubscribed sebanyak 1,5 kali.

Dana IPO KLIN akan digunakan 40 persen untuk kebutuhan pembangunan kantor pusat, area produksi, dan gudang bahan baku. KLIN tengah membidik perluasan pasar domestik dan global.

Lewat skema private label, KLIN sudah merambah pasar ekspor ke tujuh negara di kawasan Asia Tenggara, Amerika Serikat, Eropa, Afrika, dan Amerika Latin. Sekitar 38,75 persen akan digunakan untuk kebutuhan belanja modal Perseroan seperti penambahan fasilitas produksi dan aset seperti mesin, mobil box, mobil operasional, dan peralatan kantor.

Kemudian, sekitar 21,25 persen akan digunakan untuk keperluan modal kerja perseroan dalam rangka pembelian bahan baku penunjang proses produksi dan aktivitas pemasaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper