Bisnis.com, JAKARTA - Emiten peralatan rumah tangga, PT Klinko Karya Imaji Tbk. (KLIN) menargatkan pertumbuhan penjualan menjadi Rp18 miliar pada 2023, yang salah satunya ditopang pendapatan ekspor.
Direktur Utama KLIN Anggun Satriya Supanji mengatakan manajemen menargetkan omzet penjualan KLIN tahun ini sebesar Rp18 miliar secara keseluruhan, dengan proyeksi kontribusi dari segmen pasar retail sebesar Rp14 miliar, pasar ekspor sebesar Rp3 miliar, dan pasar e-commerce sebesar Rp1 miliar.
"Untuk mencapai target tersebut, pasar domestik masih menjadi target utama penjualan pada 2023 ini," jelasnya dalam siaran pers, dikutip Jumat (19/5/2023).
KLIN optimis terhadap pasar domestik karena memiliki produk yang berkualitas. Bahkan beberapa produk KLIN seperti serbet dan keset masuk dalam rekomendasi 10 produk terbaik dari situs independen My-best.id. Situs ini berasal dari Jepang yang memberi layanan rekomendasi produk dan dibaca oleh empat juta user per bulan.
Pada 2022 lalu, pasar domestik memberikan kontribusi sebesar Rp6,81 miliar atau 90 persen dari total penjualan perseroan yang mencapai Rp7,5 miliar.
KLIN akan memperkuat pasar domestik dengan memperluas jaringan distributor, e-commerce dan mengeluarkan varian produk baru serta menggenjot pasar ekspor untuk memenuhi target penjualan pada 2023. Selain itu KLIN akan melakukan berbagai aktivitas marketing, baik digital maupun non digital untuk meningkatkan brand awareness serta corporate awareness.
Baca Juga
KLIN memperkuat ekspansi di pasar internasional dengan berencana mengekspor produk keset ke Malaysia bekerja sama dengan MR.DIY Malaysia mulai Mei 2023. Proyeksi nilai ekspor perdana KLIN ke MR. DIY Malaysia sebesar Rp391,5 juta dengan total jumlah volume 22.000 buah.
“Kami optimistis dengan dukungan jaringan ritel MR.DIY Malaysia yang memiliki 894 gerai di Malaysia. Hal ini akan semakin memperkuat brand KLINKO dan mempercepat pemenuhan target penjualan di tahun 2023," imbuh Anggun.
PT Klinko Karya Imaji Tbk berdiri pada tahun 2016, merupakan perusahaan penghasil produk kebersihan dengan kandungan material daur ulang limbah tekstil yang telah terimplementasi di 90 persen produknya melalui aplikasi benang daur ulang. Benang tersebut menjadi bahan utama produk seperti kain pel, mop dan keset.
Peminat produk KLIN juga berasal dari berbagai negara seperti Italia, Singapura, Brasil, Yunani, Korea Selatan, Muritius, Oman, Amerika Serikat, dan Malaysia. Saat ini pasar ekspor KLIN memberikan kontribusi 10 persen dari total penjualan dan ke depannya ditargetkan meningkat 40 persen dalam lima tahun.
Produk yang paling banyak diekspor adalah alat pel. Selama ini KLIN melayani pasar luar negeri dengan mekanisme private label. Hal ini dikarenakan KLIN melihat potensi private label cenderung lebih diminati distributor global karena fleksibilitas penggunaan banyak merek.
Pada Agustus 2022 lalu, KLIN melakukan Initial Public Offering (IPO) dan mendapatkan dana sebesar Rp23 miliar untuk modal tambahan guna memperluas skala bisnisnya. Dana IPO digunakan untuk penambahan aset tetap berupa pabrik, mesin, dan persediaan bahan baku.