Bisnis.com, JAKARTA — Aksi penggalangan dana di pasar modal melalui penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO) cukup semarak di sepanjang 2022. Namun, investor perlu jeli dalam melihat peluang berinvestasi untuk mengoptimalisasi potensi return.
Sampai akhir 2022, setidaknya terdapat 59 emiten baru yang resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Beberapa di antaranya bahkan melakukan penggalangan dana bernilai triliunan.
Di antara saham-saham anyar penghuni BEI pada 2022, mayoritas tercatat mengalami kenaikan. Sebanyak 35 saham harganya meningkat sejak pertama kali melantai, tetapi 24 saham lainnya kini dilego di bawah harga IPO per 27 Desember 2022.
Saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) tercatat menjadi pendatang baru dengan pelemahan terdalam, terlepas dari statusnya sebagai IPO terbesar di 2022. Sampai penutupan perdagangan Selasa (27/12/2022), saham GOTO parkir di harga Rp91 per saham, turun 73,08 persen dibandingkan dengan harga IPO Rp388 per saham.
Saat melantai di pasar modal pada 11 April 2022, GOTO menghimpun dana publik senilai Rp13,72 triliun. Kepemilikan saham GOTO oleh publik sendiri mencapai 3,43 persen, sementara oleh pihak lain-lain dengan kepemilikan di bawah 5 persen mencapai 63,04 persen per 30 November 2022.
Penurunan harga saham juga dialami PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. (ASLC) yang menghimpun Rp652,61 miliar saat resmi mencatatkan sahamnya di BEI. Penggalangan dana ASLC juga menjadi salah satu yang terbesar tahun ini, tetapi harga sahamnya telah turun 50,78 persen sejak IPO.
Baca Juga
Mahar saham ASLC kini dibanderol Rp126 per saham, jauh lebih rendah daripada harga IPO Rp256 per saham. Adapun, jumlah pemegang saham dari kalangan publik mencapai 20 persen.
Untuk menghindari risiko capital loss dari investasi di saham pendatang baru, Guru Besar Ekonomi Universitas Indonesia Budi Frensidy mengatakan investor perlu melakukan analisis sendiri, baik dari sisi prospek maupun valuasinya.
“Perlu diperhatikan apakah berprospek bagus dan valuasinya juga rendah. Pelajari prospektusnya,” kata Budi, Selasa (22/12/2022).
Budi juga menyarankan agar investor menghindari aksi ikut-ikutan dan menghindari perusahaan yang masih membukukan rugi.
“Kalau bisa hindari pula yang menawarkan jumlah saham yang sangat banyak dan yang tidak berencana membagikan dividen hingga beberapa tahun mendatang,” kata Budi.
Daftar Emiten yang melakukan IPO di 2022 dengan penurunan harga saham terdalam per 27 Desember 2022
Kode | Nama Perusahaan | Tanggal Listing | Nilai IPO | Harga IPO | Harga per 27 Desember 2022 | Perubahan |
GOTO | PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. | 11-Apr-22 | 13,729.56 | Rp338 | Rp91 | -73.08% |
OLIV | PT Oscar Mitra Sukses Sejahtera Tbk. | 17 Mei 2022 | 40.00 | Rp100 | Rp28 | -72.00% |
NANO | PT Nanotech Indonesia Global Tbk. | 10-Mar-22 | 128.50 | Rp100 | Rp31 | -69.00% |
KLIN | PT Klinko Karya Imaji Tbk. | 09 Ags 2022 | 23.00 | Rp100 | Rp35 | -65.00% |
AMMS | PT Agung Menjangan Mas Tbk. | 04 Ags 2022 | 24.00 | Rp100 | Rp44 | -56.00% |
ASLC | PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. | 25-Jan-22 | 652.61 | Rp256 | Rp126 | -50.78% |
BAUT | PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk. | 28-Jan-22 | 145.00 | Rp100 | Rp50 | -50.00% |
NTBK | PT Nusatama Berkah Tbk. | 09-Feb-22 | 70.00 | Rp100 | Rp50 | -50.00% |
WINR | PT Winner Nusantara Jaya Tbk. | 25-Apr-22 | 150.00 | Rp100 | Rp50 | -50.00% |
ADCP | PT Adhi Commuter Properti Tbk. | 23-Feb-22 | 228.80 | Rp130 | Rp66 | -49.23% |