Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pelayaran PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM) akan resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia pada pada esok hari, Selasa (26/7/2022).
HATM akan menjadi perusahaan tercatat ke-29 sepanjang 2022. Selama masa penawaran, HATM catatkan oversubscribed 57,26 kali.
Emiten bersandi HATM ini melantai di Bursa Efek Indonesia setelah melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atau initial public offering (IPO) berhasil meraup dana segar sebanyak Rp179 miliar dari investor publik.
Setelah menetapkan harga penawaran umum pemegang saham pada Rp160 per lembarnya. Total penawaran umum perseroan termasuk konversi hutang dan program ESA mencapai Rp224 miliar.
Direktur Utama Habco Trans Maritima Andrew Kam menjelaskan ternyata hasil penawaran umum perdana saham tersebut telah terjadi oversubscribed sebanyak 57.26x, yang menunjukkan antusiasme investor publik pada HATM.
"Kami cukup senang dengan hasil penawaran umum yang telah dicapai, mendapatkan oversubscribed sebesar 57.26x bukanlah sesuatu hal yang mudah" ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (25/7/2022).
Baca Juga
Seluruh dana segar yang diperoleh dari IPO ini akan digunakan HATM membeli armada kapal bulk carrier baru. Alasannya, permintaan pasar yang sedang tinggi khususnya di industri rantai pasokan energi.
Rencananya kapal yang akan dibeli tahun ini dari dana hasil IPO adalah tipe yang sama dengan MV Habco Carina.
"Untuk MV Habco Pioner dan Polaris itu sama yaitu berbobot 30.000 ton, sedangkan yang akan dibeli itu sama jenisnya dengan Habco Carina berbobot 50.000 ton atau masuk jenis kapal supramax," terangnya.
AUTO REJECT
Biasanya, pada saham yang baru listing, investor mengharapkan adanya Auto Rejection Atas atau ARA. Auto Rejection merupakan pembatasan minimum dan maksimum kenaikan dan penurunan harga saham dalam jangka waktu satu hari perdagangan di bursa. Auto rejection diterapkan untuk memastikan perdagangan saham berjalan dalam kondisi wajar.
Jika saham berfluktuasi dengan harga tinggi dan menembus batas atas atau bawah, sistem bursa akan menolak 'order' secara otomatis yang ditetapkan oleh BEI. Batas tersebut yang dinamakan auto reject atas dan bawah.
Sebuah saham yang terus menerus mengalami kenaikan, akan dikategorikan ARA. Batasan auto rejection yang berlaku selama pandemi saat ini yakni rentang harga Rp50-Rp200 berlaku ARA 35 persen, lalu rentang harga lebih dari Rp200-Rp5.000 berlaku ARA 25 persen, dan rentang di atas Rp5.000 berlaku ARA 20 persen.
Sementara itu, sejak pandemi, batas ARB diubah menjadi 7 persen untuk ketiga rentang saham tersebut atau auto reject asimetris. Hal ini untuk menahan penurunan harga saham dan IHSG secara signifikan.
Untuk saham HATM, jika mengalami ARA atau mentok 35 persen pada perdagangan perdana, maka sahamnya akan berada di level Rp216.