Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terpantau melemah pada pembukaan perdagangan hari ini, Kamis (7/4/2021). Bersamaan dengan itu, mata uang di kawasan Asia dibuka berfluktuatif.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah dibuka melemah 11,5 poin atau 0,08 persen ke level Rp14.359 per dolar AS pukul 09.00 WIB.
Sementara itu, mata uang Asia lainnya yakni yen Jepang dibuka menguat 0,14 persen, won Korea Selatan menguat 0,08 persen, yuan China melemah 0,04 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,03 persen.
Sebelumnya, Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar AS menguat pada Rabu di tengah meningkatnya ekspektasi pengetatan kebijakan moneter yang agresif oleh Federal Reserve, AS dan Eropa akan memberikan sanksi tambahan terhadap Rusia.
“Imbal hasil tenor 2-tahun AS berada pada level tertinggi sejak Januari 2019. Imbal hasil 5 tahun berada pada level tertinggi sejak Desember 2018 dan imbal hasil 10-tahun patokan naik menjadi 2,61 persen, tertinggi sejak April 2019,” tulisnya dalam riset harian, Rabu (6/4/2022).
Menurutnya, sentimen yang mendorong menguatnya dolar AS, adalah komentar dari Gubernur Federal Reserve Lael Brainard, yang sedang menunggu konfirmasi sebagai Wakil Ketua bank sentral AS, yang menyerukan kenaikan suku bunga dan pengurangan cepat ke neraca Fed untuk membawa kebijakan moneter AS ke A "posisi yang lebih netral" akhir tahun ini.
Baca Juga
Selain itu, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin bulan lalu, kenaikan pertama sejak 2018, dan ekspektasi telah membangun bahwa bank sentral akan bergerak lebih agresif pada pertemuannya pada Mei.
Adapun untuk perdagangan hari ini, Kamis (7/4/2022), Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.340-Rp14.380.