Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aliran Modal Asing Masuk, IHSG Bakal Meroket ke 6.500

IHSG berpotensi melaju hingga level 6.500 hingga akhir tahun 2021.
Karyawan berada di dekat monito pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (30/1). Bisnis/Nurul Hidayat
Karyawan berada di dekat monito pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (30/1). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Masuknya aliran modal asing akan menjadi bahan bakar melajunya indeks harga saham gabungan (IHSG) pada kuartal IV/2021.

Presiden Direktur RHB Sekuritas Indonesia Iwanho mengatakan IHSG berpotensi melaju hingga level 6.500 hingga akhir tahun. Level itu lebih tinggi 4,36 persen dibandingkan dengan penutupan Jumat (1/10/2021) di posisi 6.228

Pada penutupan perdagangan Jumat (1/10/2021), IHSG turun 0,92 persen atau 58,09 poin menjadi 6.228,84. Sepanjang 2021, indeks naik 4,18 persen dengan aksi beli bersih investor asing Rp15,99 triliun.

"Indeks target berada di 6.500. Sectoral rotation dari investor yang akan memberikan keuntungan lebih terhadap investor," katanya kepada Bisnis baru-baru ini.

Iwanho menjagokan beberapa sektor seperti batu bara dan minyak kelapa sawit. Selain itu, telekomunikasi serta ritel high-end seperti MAPI dan saham-saham sektor properti.

"Telekomunikasi didorong dengan kepastian merger antara ISAT dan Hutchison yang diharapkan menurunkan kompetisi di industri," imbuhnya.

Selain itu, dia mengatakan saat ini aliran modal asing mulai kembali masuk sejak akhir kuartal III/2021. Dia menilai kembalinya modal asing berkat pemulihan ekonomi secara global atau pun nasional.

"Ini dikarenakan investor appetite untuk masuk ke aset investasi yang lebih beresiko sebab pemlihan ekonomi di pasar global dan meningkatnya inflasi dunia. Asset class ini termasuk sektor cylical di Amerika Serikat dan juga foreign inflows ke emerging markets, termasuk indonesia," katanya.

Iwanho berpendapat pemulihan ekonomi pada pasar global akan terus membuat investor untuk pro-cyclical. Yaitu, kecenderungan menargetkan sektor yang mempunyai potensi pertumbuhan lebih tinggi.

Di sisi lain, Presiden Direktur BCA Sekuritas Mardy Sutanto mengatakan perseroan masih melakukan kalkulasi untuk menghitung kemungkinan level IHSG. "Team riset kami masih terus melakukan simulasi dengan berbagai variable yang terus bergerak dinamis," katanya.

BCA Sekuritas, lanjutnya, selalu mempunyai harapan positif atas potensi pemulihan economi nasional. Menurutnya selama tidak ada krisis wabah virus baru ada kemungkinan aliran dana asing akan terus membesar.

Menurutnya kesuksesan pencatatan saham perdana Bukalapak dan rights issue BRI yang menyerap dana jumbo telah menjadi katalis positif. Di samping itu, prestasi pemerintah dalam menaklukan virus covid-19 memberikan kenyamanan dan kepercayaan bagi investor asing juga ikut berperan.

"Hal-hal ini semoga menjadi beberapa signal utama atas bangkitnya minat investor asing ke pasar modal nasional," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper