Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah berencana mengadakan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada Selasa (21/9/2021) besok, untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2021.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR Kementerian Keuangan, Senin (20/9/2021) seri yang akan dilelang adalah 1 seri Surat Perbendaharaan Negara – Syariah (SPN-S) dan 5 seri Project Based Sukuk (PBS).
Seri-seri tersebut adalah SPN-S 08032022 (reopening), PBS031 (reopening), PBS032 (reopening), PBS029 (reopening), PBS028 (reopening), dan PBS004 (reopening)
Hingga awal September 2021 pemerintah telah melakukan 16 kali lelang sukuk sepanjang tahun 2021. Lelang pada 7 September 2021 akan menjadi lelang edisi ke 17 pada tahun ini dan perdana untuk bulan September.
Baca Juga
Pada lelang sukuk perdana yang diadakan pada 12 Januari 2021, pemerintah berhasil menghimpun penawaran sebesar Rp24,27 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah memenangkan sebanyak Rp11,3 triliun.
Jumlah penawaran kemudian mengalami penurunan pada lelang edisi 26 Januari 2021. Kala itu, pemerintah mengumpulkan penawaran sebanyak Rp23,341 triliun dan menyerap Rp9 triliun di antaranya.
Pada lelang 9 Februari lalu, jumlah penawaran yang masuk mengalami perbaikan setelah pemerintah menghimpun Rp26,1 triliun. Dari angka tersebut, pemerintah memenangkan sebanyak Rp12 triliun.
Hasil lelang selanjutnya, 23 Februari 2021, kemudian kembali mengalami penurunan setelah mengumpulkan penawaran sebanyak Rp24,23 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah memutuskan untuk menyerap dana sebesar Rp4,99 triliun.
Pada lelang 9 Maret lalu, pemerintah mencatatkan hasil penawaran sebanyak Rp17,975 triliun. Dari jumlah itu, pemerintah menyerap sebesar Rp4,495 triliun.
Selanjutnya, pada lelang 23 Maret 2020, pemerintah menghimpun penawaran sebesar Rp17,164 triliun dengan penyerapan senilai Rp6,39 triliun. Hasil lelang terakhir pada 6 April lalu mencatatkan angka penawaran terendah sepanjang 2021 dengan Rp14,55 triliun dan diserap sebesar Rp7,34 triliun.
Sementara, pada lelang 20 April lalu, hasil penawaran menunjukkan perbaikan setelah pemerintah menghimpun sebanyak Rp17,9 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah menyerap sebesar Rp7,36 triliun.
Lelang 4 Mei berhasil menghimpun penawaran sebesar Rp19,9 triliun yang Rp10 triliun diantaranya diserap oleh pemerintah. Sedangkan pada 2 Juni lalu, pemerintah mencatatkan penawaran Rp44,64 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah menyerap sebanyak Rp11 triliun.
Selanjutnya, pada 16 Juni , pemerintah mencatatkan penawaran lelang senilai Rp46,67 triliun yang diserap sebanyak Rp10 triliun. Lelang pada 29 Juni 2021 mencatatkan penyerapan sebesar Rp48,68 triliun dengan serapan Rp12,5 triliun
Pada lelang 13 Juli lalu, pemerintah mencatatkan penawaran Rp51,10 triliun dengan penyerapan Rp12,5 triliun.
Sedangkan, lelang 27 Juli lalu membukukan hasil penawaran tertinggi sepanjang 2021 dengan Rp56,69 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah menyerap dana sebanyak Rp13,15 triliun. Hasil lelang kemudian menurun pada edisi 10 Agustus dengan penawaran Rp51,65 triliun.
Kemudian, pada lelang 24 Agustus, pemerintah mengumpulkan penawaran sebanyak Rp52,46 triliun dengan serapan Rp9 triliun. Penawaran kembali naik pada lelang sukuk 7 September setelah pemerintah menghimpun dana sebesar Rp56,6 triliun.