Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diterpa Isu Bakal Diakuisisi Danantara, Saham Bank BCA (BBCA) Anjlok

Saham BCA (BBCA) turun 1,47% akibat isu akuisisi oleh Danantara, meski CEO Danantara membantah rencana tersebut. Rumor ini terkait skandal BLBI 1998.
Pekerja beraktivitas di dekat logo milik PT Bank Central Asia Tbk di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha
Pekerja beraktivitas di dekat logo milik PT Bank Central Asia Tbk di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) anjlok diterpa isu bakal diakuisisi oleh sovereign wealth fund (SWF) Danantara Indonesia. Saham BBCA melemah sendiri ketika saham big banks lainnya menguat siang ini.

Berdasarkan data Bloomberg, saham BBCA anjlok 1,47% menjadi Rp8.375 pada pukul 13.17 WIB. Sementara itu, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menguat paling tinggi siang ini 1,24% menjadi Rp4.090.

Selanjutnya saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) naik 1,04% menjadi Rp4.850 dan saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) tumbuh 0,80% menjadi Rp1.265.

Adapun, berembus kabar Danantara bakal mengakuisisi bank besar milik Grup Djarum tersebut. Namun, Chief Executive Officer (CEO) Danantara Indonesia Rosan Perkasa Roeslani menepis kabar mengenai rencana pihaknya untuk mengakuisisi mayoritas saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA).

Rosan, yang juga menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi, memastikan saat ini tidak ada agenda dari Danantara untuk mengambil alih kendali BCA.

“Enggak ada,” ujarnya singkat usai menghadiri rapat tertutup dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/8/2025).

Saat kembali dikonfirmasi terkait kemungkinan pembicaraan awal mengenai isu tersebut, Rosan memilih tidak berkomentar lebih jauh dan meninggalkan wartawan.

Sebelumnya, beredar isu yang menyebutkan supaya negara melalui Danantara mengambil alih saham BCA. Rumor ini disebut berkait dengan dengan skandal Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) pada era krisis moneter 1998. Kala itu, BCA mendapatkan kucuran BLBI, sebelum berlanjut pada proses divestasi.

Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB, Tommy Kurniawan lantas meminta semua pihak tidak melontarkan pernyataan yang hanya memicu kegaduhan dan memperburuk iklim investasi di tengah ketidakpastian global.

“Iklim investasi sedang bagus di tengah situasi global yang serba tidak pasti. Karena itu, kita wajib menjaganya dan jangan sampai ada pernyataan yang menimbulkan kegaduhan, terutama terkait sektor perbankan nasional,” ujar Tommy.

Tommy turut menilai bahwa pengamat seharusnya tidak sembarangan dalam melempar isu lama, seperti kasus BLBI dan mengaitkannya dengan BCA.

“Pernyataan agar pemerintah mengambil alih saham mayoritas BCA perlu dipertanyakan maksud dan tujuannya. Itu justru bisa mengganggu stabilitas keuangan dan iklim investasi kita,” pungkasnya.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro