Bisnis.com, JAKARTA – Lelang Surat Berharga Negara Syariah atau sukuk negara yang digelar Selasa (5/8//2025), menghimpun dana penawaran masuk investor atau incoming bids sebesar Rp43,01 triliun, dengan nilai yang dimenangkan Rp12 triliun.
Kemarin, pemerintah melalui Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menggelar lelang terhadap 2 seri Surat Perbendaharaan Negara (SPN) Syariah dan 5 seri Project Based Sukuk. Target indikatif dari lelang tersebut sebesar Rp9 triliun.
Lebih terperinci, dua seri SPNS yang dilelang adalah SPNS10022026 (reopening) dan SPNS04052026 (new issuance). Sementara itu, lima seri PBS yang dilelang antara lain PBS003 (reopening), PBS030 (reopening), PBSG001 (reopening), PBS034 (reopening), dan PBS038 (reopening). Rentang imbalan untuk SBSN seri PBS berada pada kisaran 5,87%–6,87%.
Adapun melansir laman resmi DJPPR, lelang tersebut dilakukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan APBN 2025.
“Total penawaran yang masuk sebesar Rp43,01 triliun,” tulis pengumuman DJPPR, dikutip Rabu (6/8/2025).
Nilai incoming bids itu lebih rendah dibandingkan dengan lelang Sukuk Negara sebelumnya yang menghimpun penawaran masuk investor sebesar Rp50,26 triliun pada 22 Juli 2025.
Secara terperinci, incoming bids terbesar masuk ke SBSN seri PBS030 senilai Rp8,48 triliun dan PBS003 dengan nilai Rp7,78 triliun. Adapun kedua seri tersebut merupakan tenor pendek yang jatuh tempo pada 15 Januari 2027 dan 15 Juli 2028.
Selanjutnya, SBSN seri SPNS10022026 menghimpun dana Rp1,03 triliun dan seri SPNS04052026 menghimpun dana senilai Rp4,88 triliun. Kedua seri ini jatuh tempo pada 10 Februari 2026 dan 4 Mei 2026.
Selain itu, seri PBSG001, PBS034, dan PBS038 masing-masing mencatatkan incoming bids sebesar Rp5,65 triliun, Rp7,70 triliun, dan Rp7,47 triliun.
Nantinya, ketujuh sukuk negara akan diterbitkan pada 7 Agustus 2025.
“Total nominal yang dimenangkan dari ketujuh seri yang ditawarkan adalah Rp12 triliun,” lanjut pengumuman tersebut.