Bisnis.com, JAKARTA - Emiten holding multi-sektor PT Multipolar Tbk. mendapatkan restu pemegang saham untuk melakukan pembelian kembali atau buyback saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari ini.
Adapun, aksi buyback ini tetap dilakukan oleh emiten dengan kode saham MLPL tersebut kendati harga sahamnya sudah naik signifikan sejak awal tahun (year-to-date/ytd).
Direktur Multipolar Agus Arismunandar mengatakan aksi buyback ini dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan. Salah satunya ialah perihal kestabilan harga.
“Memang harga saham perseroan saat ini dibandingkan beberapa bulan lalu mengalami kenaikan signifikan. Cuma, kami ingin ada satu mekanisme di mana kami bisa menciptakan kestabilan harga saham perseroan,” kata Agus dalam Paparan Publik Tahunan secara daring, Senin (19/7/2021).
Agus memaparkan dengan fleksibilitas yang dimiliki perseroan atas harga saham MLPL sekaligus juga akan menjaga nilai investasi para investor baru yang masuk ke perseroan.
Adapun, berdasarkan hasil RUPSLB pada Senin (19/7/2021), buyback akan dilakukan emiten Grup Lippo ini dalam kurun waktu 18 bulan ke depan. Saham yang telah dibeli kembali oleh Multipolar akan disimpan dalam bentuk tresuri selama 3 tahun dan langkah setelahnya akan ditentukan kemudian.
Baca Juga
Lebih lanjut, Agus mengatakan buyback ini dilakukan juga mengingat prospek bisnis perseroan di masa pemulihan ekonomi pascapandemi. Dengan segala program pemerintah seperti vaksinasi dan pembatasan sosial diharapkan bakal mengerek laju pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Apabila pemulihan ekonomi terjadi, salah satu sektor investasi MLPL di bidang peritel dipercaya bakal bergairah lagi.
“Seiring dengan pemulihan ekonomi tentunya juga nilai investasi kami yang tertekan sekarang karena pandemi itu juga akan naik kembali. Jadi saya masih melihat ada potensi pertumbuhan lebih lanjut,” ujar Agus.
Selain itu, buyback saham MLPL ini juga diharapkan dapat meningkatkan likuiditas perdagangan di Bursa Efek Indonesia.
Secara terperinci, MLPL berencana akan melakukan buyback sebanyak-banyaknya Rp284,43 miliar yaitu tidak melebihi 10 persen nilai nominal modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
MLPL menyediakan dana maksimal Rp425 miliar untuk aksi buyback ini yang sudah termasuk biaya emisi. Harga maksimal buyback dibatasi sebesar Rp720 per saham dengan tetap memperhatikan ketentuan yang berlaku.
Berdasarkan daftar pemegang saham perseroan per 30 Juni 2021, jumlah saham perseroan yang dimiliki oleh pemegang saham bukan pengendali dan bukan pemegang saham utama adalah 4.034.872.886 saham atau mewakili 27,56 persen dari jumlah saham dalam modal disetor.
Dengan asumsi pembelian kembali saham dilakukan maksimal 10 persen dari nominal modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan serta batasan penggunaan keseluruhan dana yang disiapkan perseroan yaitu sebesar Rp425 miliar, maka jumlah saham bukan pengendali dan pemegang saham utama pasca pembelian kembali saham adalah 2.570.909.639 saham atau mewakili 17,56 persen dari jumlah saham dalam modal disetor
“Setelah pelaksanaan pembelian kembali saham, perseroan masih tetap memenuhi ketentuan peraturan OJK dan BEI yatu tidak akan mengakibatkan berkurangnya jumlah saham pada suatu tingkat tertentu yang mungkin mengurangi secara signifikan likuiditas saham di Bursa Efek,” kata Sekretaris Perusahaan Multipolar Natalie Lie.
Di lantai bursa, saham MLPL tertekan 2,96 persen menjadi Rp655 pada Senin (19/7/2021). Sejak awal tahun, MLPL melesat 822,54 persen dengan kapitalisasi pasar Rp9,59 triliun.