Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih Siloam (SILO) Melonjak 45,35% Jadi Rp456,82 Miliar Semester I/2025

RS Siloam (SILO) mencatat laba bersih Rp456,82 miliar pada semester I/2025, naik 45,35% YoY, dengan pendapatan Rp6,10 triliun dan laba per saham Rp35,18.
Jajaran manajemen PT Siloam International Hospital Tbk. (SILO) dalam RUPS, Rabu (11/6/2025). Bisnis/I Putu Gede Rama Paramahamsa
Jajaran manajemen PT Siloam International Hospital Tbk. (SILO) dalam RUPS, Rabu (11/6/2025). Bisnis/I Putu Gede Rama Paramahamsa
Ringkasan Berita
  • PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) mencatatkan laba bersih sebesar Rp456,82 miliar pada semester pertama 2025, naik 45,35% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
  • Pendapatan SILO mencapai Rp6,10 triliun, meningkat 1,46% YoY, dengan segmen non-spesialis menyumbang pendapatan terbesar sebesar Rp4,72 triliun.
  • Liabilitas SILO menurun menjadi Rp4,27 triliun, sementara ekuitas meningkat menjadi Rp9,24 triliun pada Juni 2025, meskipun total aset mengalami penyusutan menjadi Rp13,52 triliun.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten rumah sakit PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) membukukan kinerja yang positif sepanjang paruh pertama 2025. Dari sisi bottom line, SILO mampu membukukan laba bersih senilai Rp456,82 miliar pada periode Januari–Juni 2025.

Melansir laporan keuangan, SILO membukukan pendapatan senilai Rp6,10 triliun pada paruh pertama 2025. Pendapatan SILO meningkat 1,46% year on year (YoY) dari Rp6,01 triliun pada periode yang sama 2024.

Pendapatan Siloam terutama disumbangkan oleh segmen non-spesialis, yang membukukan pendapatan senilai Rp4,72 triliun pada periode ini. Sementara itu, pada segmen spesialis, SILO membukukan pendapatan sebesar Rp1,37 triliun.

Dari 17 rumah sakit Siloam yang tersebar di seluruh Indonesia, pendapatan perseroan terbesar datang dari Rumah Sakit Siloam MRCCC Semanggi, yang membukukan pendapatan senilai Rp776,40 miliar pada periode Januari–Juni 2025. Rumah sakit yang khusus menangani pengobatan kanker ini mampu membukukan pertumbuhan dengan naik 0,13% YoY dari Rp775,37 miliar pada periode yang sama 2024.

Sementara itu, Rumah Sakit Siloam Lippo Village justru mencatatkan penyusutan pendapatan, dengan hanya membukukan Rp700,22 miliar pada paruh pertama 2025, turun dari Rp702,14 miliar pada periode yang sama 2024.

Dengan meningkatnya pendapatan Siloam, perseroan turut membukukan beban pokok pendapatan yang meningkat menjadi Rp3,80 triliun pada periode Januari–Juni 2025. Beban pokok itu naik dari Rp3,65 triliun pada periode yang sama 2024.

Alhasil, Siloam mampu mencatatkan laba bruto senilai Rp2,30 triliun pada periode ini, turun dari Rp2,36 triliun pada periode yang sama 2024. Namun, beban pajak Siloam susut, menjadi hanya Rp165,31 miliar pada periode paruh pertama 2025.

Hal itu yang menyebabkan Siloam masih mampu mencatatkan pertumbuhan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih senilai Rp456,82 miliar pada paruh pertama 2025. Laba bersih SILO naik 45,35% YoY dari Rp314,28 miliar pada periode yang sama 2024.

Kenaikan laba bersih SILO turut menyeret laba per saham Siloam naik menjadi Rp35,18 per lembar saham pada paruh pertama 2025, naik dari Rp24,21 per lembar pada periode yang sama 2024.

Presiden Direktur Siloam David Utama menerangkan, Siloam mampu mencatatkan 151.489 rawat inap sepanjang paruh pertama 2025, turun 7,7% YoY dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Meskipun begitu, kunjungan rawat jalan Siloam masih stabil di atas 2,08 juta.

Selain itu, tingkat okupansi Siloam juga susut 6,2% YoY menjadi 62,5% pada paruh pertama 2025, turun dari 68,7% pada paruh pertama 2024. David menerangkan, sepanjang paruh pertama 2025, kinerja Siloam banyak dipengaruhi oleh faktor musiman dan manajemen risiko yang hati-hati.

“Kami yakin kinerja akan kembali normal pada semester kedua, didukung disiplin biaya, eksekusi yang kuat atas transformasi NGS, serta peningkatan kualitas layanan,” katanya dalam rilis pers, Rabu (20/8/2025).

Dari sisi neraca keuangan, Siloam membukukan liabilitas yang susut menjadi Rp4,27 triliun pada Juni 2025, dari Rp5,45 triliun pada Desember 2024. Sebaliknya, Siloam justru mencatatkan kenaikan ekuitas menjadi Rp9,24 triliun pada Juni 2025, naik dari Rp8,75 triliun pada Desember 2024.

Alhasil, Siloam membukukan total aset yang susut menjadi Rp13,52 triliun hingga Juni 2025, dari Rp14,20 triliun pada Desember 2024. Penyusutan aset Siloam terutama disebabkan oleh menurunnya aset lancar perseroan menjadi hanya Rp2,77 triliun pada Juni 2025.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro