Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emtek Tak Lagi Jadi Pengendali Induk Dompet Digital DANA

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021, Emtek menjual kepemilikan saham sebesar 6 persen atas EAN sehingga cucu usaha ini berubah menjadi entitas asosiasi.
Logo PT Elang Mahkota Teknologi Tbk dan sejumlah portofolio usahanya./emtek
Logo PT Elang Mahkota Teknologi Tbk dan sejumlah portofolio usahanya./emtek

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten raksasa teknologi, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) atau Emtek menjual kepemilikan saham senilai 6 persen pada entitas cucu usahanya PT Elang Andalan Nusantara (EAN). Entitas tersebut merupakan perusahaan penyedia aplikasi dompet digital DANA.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021, Emtek menjual kepemilikan saham sebesar 6 persen atas EAN sehingga cucu usaha ini berubah menjadi entitas asosiasi.

Sebelumnya, melalui PT Kreatif Media Karya (KMK) memegang saham sebesar 55 persen atas cucu usahanya PT Elang Andalan Nusantara. Namun, tertanggal 30 Desember 2020, KMK menjual kepemilikan 752.422 saham EAN ke pihak ketiga, sehingga jumlah saham EAN yang dimiliki oleh KMK menjadi 6.144.778 saham atau setara dengan kepemilikan 49% dan KMK kehilangan pengendalian di EAN.

"KMK menjual setara 6 persen kepemilikan saham yang diterbitkan di EAN ke pihak ketiga dengan nilai sebesar Rp76 miliar. Setelah penjualan tersebut, kepemilikan KMK di EAN berkurang dari 55 persen menjadi 49 persen," ungkap laporan keuangan tersebut.

Transaksi ini menyebabkan KMK kehilangan pengendalian di EAN. Selanjutnya, KMK berhenti untuk mengkonsolidasikan laporan keuangan EAN ke laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha.

Adapun, kontribusi aset, liabilitas dan rugi EAN terhadap kelompok usaha lebih dari 10 persen dan EAN mewakili salah satu lini usaha utama Kelompok Usaha.

Sementara itu, sisa kepemilikan pada perusahaan pembuat aplikasi dompet digital DANA menjadi sebesar 49 persen diakui sebagai investasi pada perusahaan asosiasi dan dinilai kembali pada nilai wajar pada tanggal hilangnya pengendalian.

Berdasarkan penilai independen KJPP Kusnanto dan Rekan tertanggal 30 Maret 2021, nilai wajar pada saat hilang pengendalian adalah Rp620,06 miliar. KMK mencatat keuntungan atas penilaian kembali sebesar Rp1,59 triliun yang disajikan sebagai “laba atas revaluasi investasi” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2020.

Dengan langkah ini, informasi soal EAN dan anak perusahaannya, termasuk DANA dan Doku, tidak lagi tercantum pada laporan keuangan Emtek. Padahal, sebelumnya publik bisa melihat informasi terkait DANA, termasuk dana pengguna DANA dan jumlah asetnya melalui lapkeu Emtek.

EAN adalah perusahaan patungan yang sahamnya dimiliki Emtek dan Alibaba. Alibaba sebelumnya memiliki 45 persen saham perusahaan. Sepanjang tahun 2019-2020, Alibaba (melalui API Hong Kong) telah menerbitkan surat utang untuk EAN senilai US$110 juta (sekitar Rp1,6 triliun) yang telah diperpanjang masa berlakunya dari 12 bulan ke 24 bulan.

Emtek pada April 2021 mengumumkan perolehan dana baru senilai Rp9,3 triliun, dengan Naver Corporation, mesin pencari web terbesar di Korea Selatan, mengambil kontribusi sebesar US$150 juta atau setara Rp2,18 triliun dan sebuah perusahaan investasi bernama H Holdings Inc menjadi pembeli saham yang mewakili sekitar 8,4 persen dari perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper