Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pelayaran PT Soechi Lines Tbk. akan melakukan pembelian kembali atau buyback pokok surat utang berdenominasi dolar AS yang akan jatuh tempo pada 2023.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Soechi Lines Paula Marlina mengatakan buyback pokok surat utang tersebut dilakukan melalui Soechi Capital Pte. Ltd. entitas anak perseroan selaku penerbit surat utang. Soechi Lines merupakan pihak penjamin atas surat utang yang diterbitkan tersebut.
“[Buyback pokok obligasi] Merupakan bagian dari pengelolaan kewajiban perseroan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian, diharapkan dapat mendukung kegiatan usaha perseroan dan/atau entitas anak perseroan dalam jangka panjang,” tulis Paula dalam keterbukaan informasi, Kamis (3/12/2020).
Emiten dengan kode saham SOCI ini telah memulai proses penawaran tender untuk membeli kembali sebanyak-banyaknya US$140 juta jumlah pokok yang terutang dari obligasi berdenominasi dolar AS. Dengan kurs Rp14.140, nilai tersebut setara dengan Rp1,97 triliun. Adapun, surat utang global milik SOCI tersebut memiliki tingkat bunga 8,375 persen per tahun dan akan jatuh tempo pada 2023.
Selain itu, SOCI juga telah memulai proses permohonan persetujuan kepada para pemegang obligasi global tersebut untuk menyetujui perubahan tertentu atas ketentuan yang diatur dalam Indenture tertanggal 31 Januari 2018.
Seiring dengan kedua proses yang disebut rencana transaksi itu, SOCI juga telah menandatangani Dealer Manager Agreement dengan Soechi Capital dan Standard Chartered Bank (Singapore) Ltd. Proses penawaran tender dan permohonan persetujuan ini akan berakhir pada 8 Desember 2020 kecuali ditentukan lain.
Baca Juga
Dalam publikasi terbaru, Fitchs Ratings menegaskan peringkat B dengan outlook stabil untuk surat utang berdenominasi dolar AS milik SOCI tersebut.
Fitch menyebut SOCI berencana menggunakan pinjaman perbankan senilai US$100 juta untuk membeli kembali obligasi tersebut agar dapat menerima pinjaman yang baru.
“Fasilitas pinjaman yang baru mengharuskan setidaknya obligasi senilai US$100 juta dibeli kembali agar pinjaman baru dapat disalurkan,” tulis Fitch.
Pinjaman baru senilai US$77 juta disebut akan digunakan SOCI untuk mendanai ulang (refinancing) surat utang yang akan jatuh tempo pada 2021. Dengan demikian, Fitch memandang transaksi ini bukan sebagai pertukaran utang untuk menghindari kebangkrutan maupun gagal bayar.